Seiring Perkembangan Zaman, Ini 2 Bahasa Daerah di Bengkulu yang Terancam Punah

Seiring Perkembangan Zaman, Ini 2 Bahasa Daerah di Bengkulu yang Terancam Punah

Seiring Perkembangan Zaman, Ini 2 Bahasa Daerah di Bengkulu yang Terancam Punah--

RADARUTARA.ID - Bengkulu merupakan sebuah wilayah provinsi yang berada di Pulau Sumatera, Indonesia. Ibu kota provinsi Bengkulu berlokasi di Kota Bengkulu

Menurut hasil pemetaan bahasa yang dilakukan oleh badan bahasa dan balai/kantor bahasa se-Indonesia, diketahui ada tiga bahasa daerah di Provinsi Bengkulu, yakni bahasa Rejang, bahasa Melayu Bengkulu, dan bahasa Enggano.

Ternyata ada dua bahasa daerah dari Provinsi Bengkulu yang terancam punah, yaitu bahasa daerah Rejang dan Enggano.

BACA JUGA:Misteri Kota Wentira, Disebut Kota Gaib Paling Angker di Indonesia, Terdapat Gerbang Ghaib Bewarna Kuning

Menurut data dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang menyampaikan bahwa ada 11 bahasa daerah yang terancam punah, termasuk diantaranya ada dua bahasa daerah dari Bengkulu.

Dari ketiga bahasa daerah yang ada di Bengkulu, bahasa Melayu Bengkulu seperti di daerah Serawai, Pesemah, dan Mukomuko masih tergolong aman.

Sekarang ini, selain bahasa Rejang dan Enggano, bahasa daerah lain yang ikut terancam punah sebagian besar asalnya dari Indonesia bagian timur, yakni Papua, Papua Barat, Maluku dan Maluku Utara.

Pemerintah Provinsi Bengkulu berharap bahasa daerah Enggano dan Rejang yang menjadi bahasa asli masyarakat Provinsi Bengkulu tidak ikut punah lantaram perkembangan zaman.

BACA JUGA:Gubernur Bengkulu Siapkan 1.230 Program Pemasangan Jaringan Listrik Gratis

Demi menjaga supaya bahasa-bahasa daerah yang ada di Bengkulu tidak sampai punah, masyarakat wajib kembali menghidupkan bahasa daerah tersebut dengan cara melakukan segala upaya supaya generasi muda tetap menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.

Sebagai informasi tambahan, ada tiga faktor utama supaya bahasa tidak punah, yakni yanv pertama, pengajaran muatan lokal bahasa daerah, yang kedua setiap keluarga kembali menggunakan bahasa daerah di lingkungan keluarga masing-masing.

Dan yang terakhir, pemerintah melakukan segala macam upaya demi mendukung pelestarian bahasa daerah, dengan cara membuat program-program pembinaan bahasa daerah, terutama membuat kamus.

Dengan dilakukannya ketiga hal diatas, bahasa daerah Rejang, Enggano, dan bahasa daerah lainnya, dijamin tidak akan punah.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: