Penurunan Angka Kemiskinan Belum Mencapai Target, Bupati Minta Bansos Disalurkan Tepat Sasaran

Penurunan Angka Kemiskinan Belum Mencapai Target, Bupati Minta Bansos Disalurkan Tepat Sasaran

Sigit/RU.ID- Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian hadiri agenda Rakorcam di Putri Hijau--

RADARUTARA.ID- Bupati Bengkulu Utara, Ir H Mian, merasa heran dengan upaya penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Bengkulu Utara yang saat, ini belum mencapai target.

Di sisi lain Bupati, mengakui, bahwa angka kemiskinan saat, ini memang mengalami penurunan dari 11,48 menjadi 11,21. Tapi capain, ini kata Bupati, masih belum sesuai dengan angka yang ditargetkan.

"Satu tahun, ini kita hanya bisa menurunkan di angka 0,28. Harusnya, sesuai komitmen kita. Akhir tahun, ini bisa turun satu digit. Paling tidak menjadi di angka 9, saat ini masih diangka 11," ungkap Bupati saat Rakorcam bersama Kades di Kecamatan Putri Hijau, Marga Sakti Sebelat dan Ulok Kupai pada Jumat (1/12) hari ini.

BACA JUGA:Dana Desa Harus Dikelola Sesuai Azas dan Aturan, Bupati: Kades Jangan Merangkap Jadi Bendahara!

Ditegaskan Bupati, tolak ukur turun naiknya kemiskinan saat, ini adalah penyaluran Bantuan Sosial (Bansos). Bupati khawatir, Bansos yang disalurkan lewat program PKH, BLT atau lewat dana desa penyalurannya masih tidak objektif alias masih menggunakan pendekatan Anak, Ponakan, Menantu dan Ipar(ANPI) dan faktor lainnya.

Sehingga Bupati, menilai, ini menjadi salah satu faktor kenapa angka kemiskinan saat ini belum turun sesuai capaian yang ditargetkan.

"Ngak ada masalah (meskipun saat ini tahun politik), kita mau hasil kerja seluruh Bengkulu Utara. Untuk, itu saya minta diperhatikan penempelan stiker BLT, PKH dan dana desa yang digunakan untuk BLT benar-benar tepat sasaran. Sehingga tahun 2024 mendatang, angka (kemiskinan) bisa turun," tegas Bupati.

BACA JUGA:Gak Perlu Jauh-jauh, Ternyata Kota Arga Makmur Punya Air Terjun Sebagus Ini

Ini, penting menjadi perhatian untuk semuanya, karena menurut Bupati, tim dari Badan Pusat Statistik melakukan pendataan terhadap data kemiskinan melihat dari serapan Bansos.

"Desa punya otoritas memperbaiki data untuk disampaikan ke camat. Ketika itu sudah tidak layak lagi (menerima Bansos) berikan ke yang lain atau didegradasi. Ini PR kita bersama, tolong di Tahun 2024 mendatang sesuai dengan komitmen kita bahwa angka kemiskinan bisa ditinggalkan 1 digit," demikian Bupati.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: