Mencuat Dugaan Anggaran Gendut di Pembangunan Sumur Bor 3 Titik Desa Air Napal
Korupsi--
RADARUTARA.ID - Pembangunan Sumur Bor di Desa Air Napal Kecamatan Air Napal mulai mendapatkan sorotan. Hal ini karena Adanya Dugaan Anggaran "Gendut" pada pembangunan 3 titik sumur yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah Desa (Pemdes).
Data terhimpun radarutara.id dalam pembangunan sumur bor 3 titik itu Pemerintah Desa menggelontorkan anggaran sebesar Rp 123.000.000.
Menarik untuk dicermati, pasalnya, informasi yang di dapat oleh Radar Utara.Id biaya pembangunan sumur bor di Kecamatan Air Napal Sendiri jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah Desa.
Salah seorang informan Radarutara.id A yang juga sering ikut dalam pembangunan Sumur Bor di Desa Kecamatan Air Napal menyebutkan, pada satu titik pembangunan Sumur Bor, mulai dari pengeboran, mesin dan pipa biasanya hanya diperlukan anggaran sebesar Rp 8 Juta.
"Satu titik itu sekitar Rp 8 jutaan," ujarnya
Lebih jauh, dijelaskan pula oleh untuk pembangunan Tower anggaran yang dihabiskan hanya Rp 4 Juta. Sedangkan untuk tedmond sendiri tergantung merk dan ukuran.
"Kalo tower itu paling habis Rp 4 Jutaan, sedangkan tedmond itu tergantung merk dan ukuran biasanya maksimal harga nya Rp 2 Jutaan," ujar A.
A juga mengungkapkan, jika dikalkulasikan seluruhnya dalam satu titik pembangunan sumur Bor paling besar menghabiskan anggaran Rp 20 Juta.
"Itu sudah semua termasuk Honor dan segala macam," ujar A.
Di lain sisi, jika melihat dengan anggaran yang digelontorkan oleh Pemerintah Desa Air Napal yakni sebesar Rp 123.000.000 juta untuk pembangunan 3 titik sumur bor, tentunya bakal terjadi perbandingan yang jomplang.
Hal ini pun cukup beralasan, karena jika dikalkulasikan 3 titik sumur bor seharusnya menghabiskan anggaran sebesar Rp 60 Juta dan jauh dibawah anggaran yang yang di gelontorkan oleh Pemdes.
Sementara itu, Kades Air Napal Agus Salim, sedang tidak berada di Kantor pada Senin (27/11) dan belum memberikan jawaban ketika Dihubungi lewat nomor handphone pribadinya pada Senin (27/11).
Dan hingga berita sampai di meja Redaksi pada Selasa (28/11) Kades belum memberikan klarifikasi terkait adanya dugaan anggaran "Gendut" pada pembangunan di Desa nya tersebut.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: