Mitos atau Fakta? Larangan Ngalor-ngulon Masyarakat Jawa dalam Memilih Jodoh, Begini Faktanya

Mitos atau Fakta? Larangan Ngalor-ngulon Masyarakat Jawa dalam Memilih Jodoh, Begini Faktanya

Mitos atau Fakta? Larangan Ngalor-ngulon Masyarakat Jawa dalam Memilih Jodoh, Begini Faktanya--

Untuk mensiasati hal tersebut supaya tetap bisa menikah, si cowok harus pindah rumah untuk sementara waktu ke rumah saudaranya. Semua acar juga diadakan di rumah saudaranya. Sehingga hitungan Rah rumah keduanya menjadi berbeda. 

Beberapa kisah nyata, juga dialami beberapa orang. Mereka meyakini hal tersebut tidak bakal terjadi. Tapi dari beberapa orang meminta agar sebelum diputuskan, bisa dipikir ulang sebelum terjadi. 

Dan entah benar atau tidak, kenyataanya rumah tangga sepasang suami istri yang memaksakan kehendaknya, banyak sekali atau musibah yang dialami.

BACA JUGA:Pantai Podipo, Destinasi Wisata Tersembunyi di Pulau Enggano

Mulai dari insiden kecelakaan, ribut tak bersudahan, terlilit hutang, bahkan beberapa orang tua dari masing-masing pasangan ikut menanggung musibah yang datang hingga mengakibatkan beberapa orang tua harus meninggal. 

"Dulu sih nggak percaya, dibilangin kalau nikah anak arahnya bgalor-ngidul enggak baik, masih aja ngeyel," celetuk seorang Netizen. 

Belum diketahui pasti dan belum dapat dibuktikan secara ilmiah, apa benar hanya karena melanggar pantangan menikah ngalor-ngidul akan sengsara. 

Jadi buat orang yang percaya silahkan dan yang tidak percaya silahkan. Bagi yang cintanya terhalang akibat ngalor-ngidul, ini tetap bisa melangsungkan pernikahannya dengan cara pindah rumah atau dibuang ke rumah sahabat atau. Intinya, aturan atau pantangan itu masih bisa dihindari dengan siasat lain.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: