PLN

Tanpa Alat Medis, Benarkah Tradisi Kerik Gigi di Mentawai Jadi Simbol Kecantikan? Ini Faktanya!

Tanpa Alat Medis, Benarkah Tradisi Kerik Gigi di Mentawai Jadi Simbol Kecantikan? Ini Faktanya!

Tanpa Alat Medis, Benarkah Tradisi Kerik Gigi di Mentawai Jadi Simbol Kecantikan? Ini Faktanya!--

Namun pada suku ini, proses kerik gigi dilakukan secara sadar, tanpa dibius dan menggunakan alat sederhana.

Kemudian proses kerik gigi ini biasanya dilakukan oleh ketua adat, orang tua, maupun keluarga terdekat dari sang perempuan. 

Alat yang dipakai juga bukan alat sembarangan, melainkan menggunakan besi atau kayu yang sudah diasah oleh ketua adat.

Jadi, bisa dibayangkan bagaimana kuatnya perempuan di Mentawai melakukan proses kerik gigi.

Karena selain kuat, mereka harus menahan rasa sakit yang sampai berdarah, tanpa diberi obat bius.

BACA JUGA:Resep Herbal Berbahan Buah Manggis dari dr Zaidul Akbar, ini Dipercaya Bisa Obati Sel Kanker pada Payudara

3. Memiliki makna untuk mengendalikan diri dari enam sifat buruk manusia

Selain menjadi simbol kecantikan dan kedewasaan, tradisi kerik gigi juga dipercaya sebagai proses untuk mengendalikan diri dari enam sifat buruk manusia.

Hal itu tertanam sejak dulu atau yang biasa disebut juga Sad Ripu. 

Disebutkan Keenam sifat buruk tersebut, yakni hawa nafsu (Kama), tamak (Lobha), marah (Krodha), mabuk (Mada), iri hati (Matsarya), dan bingung (Moha).*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: