Perjalanan Syekh Athaillah Mengislamkan Penguasa Ghaib Pantai Selatan Sanghyang Baruna

Perjalanan Syekh Athaillah Mengislamkan Penguasa Ghaib Pantai Selatan Sanghyang Baruna

Perjalanan Syekh Athaillah Mengislamkan Penguasa Ghaib Pantai Selatan Sanghyang Baruna.--

RADARUTARA.ID - Perjalanan Syekh Athaillah dalam menyebarkan ajaran Islam mengungkap sejarah dan mitos di berbagai tempat. Hal ini dilakukan untuk memerangi kemusyrikan yang dilakukan oleh banyak tempat dengan memohon dan meminta kepada selain Allah SWT.

Syekh Athaillah berusaha untuk mengarahkan makhluk penguasa ghaib agar memeluk Islam dan menyembah hanya kepada Allah SWT dalam rangka memperbaiki kemusyrikan.

Tidak jarang dalam perjuangan menyebarkan Islam ini, Syekh Athaillah mengalami konflik dengan makhluk ghaib, terutama penguasa Laut Selatan Sanghyang Baruna.

Bahkan prahara yang terjadi di alam ghaib juga mempengaruhi fenomena alam yang terjadi pada manusia. Tentu saja, segala yang terjadi merupakan izin dan kehendak Allah SWT. Beberapa ratus tahun sebelumnya, beberapa penguasa ghaib telah memeluk Islam.

BACA JUGA:4 Ilmu Kanuragan Paling Tersohor dari Tanah Jawa, Ada yang Bisa Menyembuhkan Luka dalam Sekejap

Salah satu penguasa gaib, Pangeran Lodaya, pasukan harimau dari Gunung Patuha, telah memeluk Islam oleh Hasyim Bahadur, utusan ghaib dari Kerajaan Laut Merah.

Eyang Sapu Angin atau Panca Maha Banyu Dharma, Sang Penguasa Gunung Merapi, telah diislamkan oleh Syekh Maulana Malik Ibrahim atau Sunan Gresik. Begitu juga dengan Eyang Lawu atau Rahyang Jaya Menggala, Sang Penguasa Gunung Lawu, telah memeluk Islam oleh Sunan Giri.

Rahyang Jaya Dharma, keturunan Prabu Siliwangi, telah memeluk agama Islam oleh Raden Kian Santang Putra Prabu Siliwangi. Berikut beberapa tokoh penguasa gaib lainnya yang diislamkan oleh Syekh Athaillah dan masih memiliki darah keturunan dari Prabu Siliwangi.

Pengislaman Rahyang Jaya Wisesa, penguasa Alas Purwo Banyuwangi, dilakukan oleh Syekh Athaillah di Alas Ketonggo, Jawa Timur.

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Scorpio di Bulan Oktober 2023 : Harus Lebih Berkonsentrasi

Dalam melafalkan dua kalimat Syahadat, Rahyang Jaya Wisesa disaksikan oleh saudaranya, yaitu Rahyang Jaya Menggala dan Rahyang Jaya Dharma, putra Sanghyang Asta Dewa. Setelah mengucapkan dua kalimat Syahadat, Rahyang Jaya Wisesa harus meninggalkan Alas Purwo. Ia pergi ke Kerajaan ghaib muslim di Ujung Kulon selama 40 hari untuk mempelajari lebih dalam tentang ajaran Islam.

Dengan masuknya Rahyang Jaya Wisesa dalam agama Islam, terjadi prahara dalam perebutan kepemimpinan di Alas Purwo. Banyak pengikut Rahyang Jaya Wisesa meninggalkan Alas Purwo menuju Pulau Bali.

Mereka meminta perlindungan dari Sanghyang Surya Dhiva, penguasa Gunung Agung di Pulau Bali. Kuncung Hideung, penguasa ghaib Gunung Gede dan Pangrango, juga menjadi bagian penting dalam perjalanan ini.

Kuncung Hideung dipercaya sebagai pendamping penguasa dari keturunan Prabu Siliwangi melalui jalur keturunan Nyai Kentrimani.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: