Ustadz Muhammad Faizar Ingatkan Bahaya Jin Nasab dari Leluhur yang Mengikuti Manusia Sejak Lahir

RADARUTARA.ID - Jin keturunan atau jin nasab merupakan sosok Jin yang setia mengikuti manusia secara turun-temurun dari leluhur yang melakukan perjanjian.

Perjanjian tersebut dapat berupa khodam pusaka, ilmu-ilmu kesaktian, dan perjanjian pada masa lalu. Jin keturunan ini bisa masuk tanpa diminta pada saat leluhurnya telah meninggal dunia.

Mereka akan terus mengikuti serta membelenggu keturunan manusia yang melakukan perjanjian tersebut.

BACA JUGA:Atas Izin Allah, Satu Kalimat Sederhana Ini, Mampu Menetralkan Rumah dari Energi Jahat, Segera Amalkan

Jin keturunan atau khodam keturunan ini amatlah berbahaya bagi kita. Karena akan dapat menimbulkan penyakit-penyakit tertentu baik itu penyakit fisik maupun penyakit psikologis dari gangguan jin tersebut.

Menurut ustadz faizar menjelaskan bahwasanya terdapat 16 ciri-ciri gangguan dari jin keturunan. Meskipun tampak berbahaya masih saja banyak orang yang merasa bangga memiliki khodam pendamping.

Sepatutnya kita tidaklah meremehkan masalah tersebut karena dengan memiliki khodam pendamping atau jin keturunan itu akan menimbulkan dampak yang cukup serius dalam hidup.

BACA JUGA:Unik, Penulisan Nama Indonesia yang Ternyata Berbeda di Negara Lain

Hal semacam ini telah dijelaskan di dalam Alquran tepatnya terdapat dalam Alquran surah Al jinn ayat 6. Ada beberapa orang yang meminta perlindungan kepada laki-laki dari kalangan jin, akan tetapi sebenarnya jin-jin tersebut membuat laki-laki dari kalangan manusia tersebut menjadi tersesat.

Sebagai umat muslim kita harus senantiasa waspada dan berhati-hati terhadap gangguan jin. Dan harus senantiasa berpegang teguh pada petunjuk agama yang dibawa nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam.

Dengan kita tidak menghiraukan gangguan dari makhluk tersebut maka kita telah menjaga diri dari gangguan fisik serta mental. Selain itu kita harus mengerti bahwa bergantung kepada Jin bukanlah pilihan yang bijak karena itu termasuk dalam dosa musrik.*

Sumber: