Benturan Budaya Antara Suku Dayak dan Madura, Diduga Menjadi Penyebab Pecahnya Konflik Sampit

Benturan Budaya Antara Suku Dayak dan Madura, Diduga Menjadi Penyebab Pecahnya Konflik Sampit

Benturan Budaya Antara Suku Dayak Dan Madura, Diduga Menjadi Penyebab Pecahnya Konflik Sampit.--

RADARUTARA.ID - Konflik Sampit yang terjadi pada tahun 2001 merupakan hasil dari kerusuhan antara suku Dayak dan Madura. Konflik ini dimulai dengan pembakaran rumah orang Dayak yang diduga dilakukan oleh orang Madura.

Sebagai balasan, orang Dayak melakukan aksi balas dendam yang menimbulkan korban jiwa dari kedua suku tersebut. Kerusuhan kemudian merembet ke daerah lain, termasuk Palangkaraya.

Salah satu penyebab utama konflik tersebut adalah benturan budaya antara suku Dayak dan Madura. Orang Madura, yang merupakan pendatang di daerah Kotawaringin Timur, dinilai tidak mau memahami budaya orang Dayak sebagai penduduk asli.

BACA JUGA:Seleksi PPPK Bengkulu Utara, Kuota Ribuan Formasi, Baru 125 Orang yang Mendaftar

Wilayah tersebut memiliki jumlah penduduk Madura yang cukup besar, sehingga kelompok ini merasa berpengaruh dan menguasai daerah tersebut.

Selain itu, ada juga dugaan perlakuan yang sama dari penduduk asli terhadap orang Madura yang memicu aksi pembalasan.

Konflik tersebut semakin kompleks karena adanya isu-isu yang berkembang, termasuk pengungsi yang menuju Palangkaraya dan penahanan sejumlah orang yang diduga terlibat dalam kerusuhan.

Untuk mencari solusi, pemerintah Kota Sampit menggelar pertemuan dengan tokoh masyarakat, agama, dan adat. Tujuannya adalah untuk mencegah terulangnya kondisi yang sama di Palangkaraya.

BACA JUGA:Publik Bertanya, Pada Saat Peristiwa G30S PKI, Dimanakah Posisi Soekarno?

Namun, konflik ini juga disertai dengan aksi kekerasan seperti pemenggalan kepala orang-orang Madura yang meningkatkan eskalasi konflik tersebut.

Dalam upaya meredakan kerusuhan, pemerintah meningkatkan keamanan dan mengevakuasi warga yang terkena dampak. Tugu perdamaian juga didirikan di Sampit sebagai simbol perjanjian damai antara suku Dayak dan Madura.

Konflik Sampit 2001 menjadi salah satu babak kelam dalam sejarah Indonesia, yang mengingatkan kita akan pentingnya toleransi dan penghormatan terhadap keberagaman budaya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: