Luasnya Tidak Seberapa, Jika Berkunjung ke Pulau Suku Enggano Bikin Lupa Pulang

Luasnya Tidak Seberapa, Jika Berkunjung ke Pulau Suku Enggano Bikin Lupa Pulang

Luasnya Tidak Seberapa, Jika Berkunjung ke Pulau Suku Enggano Bikin Lupa Pulang--

RADARUTARA.ID - Ketika berkunjung ke provinsi Bengkulu, rasanya tak lengkap jika tanpa berkunjung ke salah satu tempat wisata sekaligus konservasi, yakni Pulau Enggano.

Pulau Enggano sendiri nerupakan salah satu pulau terluar di Indonesia di barat Pulau Sumatera. Secara Administratif, Pulau ini masuk di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu.

Lantaran lokasinya jauh dari daratan, Pulau Enggano kini menjadi Kecamatan yaitu Kecamatan Enggano.

Menurut data dari Badan Pusat Statistik tahun 2020, jumlah penduduk di Pulau Enggano mencapai 4.035 jiwa.

BACA JUGA:Honda Giorno Segera Mengaspal di Indonesia? Raja Baru Motor Klasik, Harganya Cuma Rp26 Jutaan

Pulau Enggano, menurut sejarah masyarakat setempat pulau ini sering dikenal dengan sebutan 'Pulau Telanjang' oleh orang Melayu.

Pada masa itu, masyarakat Suku Pulau Enggano, baik pria maupun wanita, memiliki kebiasaan bertelanjang dada. 

Sebagian informasi juga, penduduk Enggano sendiri menyebut pulau mereka adalah tanah dataran.

Sementara, asal usul Pulau Enggano berasal dari bahasa Portugis, yaitu "engano" (diucapkan /eÅ‹gano/), yang memiliki arti 'kesalahan'. 

Nama itu diduga dibuat oleh seorang pelaut Portugis bernama Talesso yang pada waktu lalu terdampar di pulau Enggano.

BACA JUGA:Gak Harus Resign, Cara Cek dan Mencairkan BPJS Ketenagakerjaan Online

Meskipun tidak begitu luas, Pulau Enggano dihuni oleh lima suku asli dan satu suku pendatang.

Selain terbentuk menjadi desa, Suku Asli Pulau Enggano terdiri dari Suku Kauno, Suku Kaitora, Suku Kaarubi, Suku Kaharuba dan Suku Kaahoao. 

Selain dipimpin oleh kepala suku, suku di pulau ini juga terdapat sukuyang dari luar suku asli Pulau Enggano, yaitu Suku Kamay.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: