Desa Ini Tersembunyi, Tapi Wilayahnya Menyimpan Kekayaan Terbesar di Provinsi Bengkulu

Desa Ini Tersembunyi, Tapi Wilayahnya Menyimpan Kekayaan Terbesar di Provinsi Bengkulu

Desa Lebong Tandai, Daerah Tersembunyi Padahal Terkaya di Provinsi Bengkulu--

RADARUTARA.ID - Meskipun terletak jauh dari perkotaan dan dianggap daerah terpencil di Provinsi Bengkulu, Desa Lebong Tandai yang terletak di Kecamatan Napal Putih Kabupaten Bengkulu Utara ini tercatat sebagai desa Terkaya.

Menurut sejarah, Emas yang ada di Tugu Monas Jakarta, berasal dari desa ini.

Desa Lebong Tandai dikenal sebagai kawasan penambangan emas sejak zaman kolonial Belanda tahun 1910. Setelah Indonesia merdeka tahun 1945, tambang emas dan peninggalan berupa bangunan Belanda diambil alih oleh rakyat Lebong Tandai.

Pada tahun 1988, warga Lebong Tandai ditransmigrasikan paksa oleh PT Lusang Mining yang akan memperluas tambang emas di desa itu. Namun, pada tahun 1994 PT Lusang Mining bangkrut dan meninggalkan Lebong Tandai. Warga asli Lebong Tandai yang sempat ditransmigrasikan paksa kembali ke tanah kelahiran mereka

BACA JUGA:Menurut Ridwan Hanif, Ini Penyebab Rangka eSAF Motor Honda Mudah Berkarat dan Patah

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Suku Batak, Wajib Tahu Pantangan Menikah di Suku Ini

Kini wilayah Lebong Tandai beralih dari desa tambang menjadi sebuah kota baru. Ramainya kegiatan penambangan membuat Lebong tidak hanya sebagai wilayah yang aktif memproduksi bahan galian logam mulia, tetapi juga turun memberikan dorongan bagi pusat pemerintahan dan perekonomian baru.

Program kolonisasi di Lebong Tandai menciptakan hubungan interaksi sosial yang baru dalam kehidupan masyarakat Lebong Tandai, yakni interaksi antara penduduk asli dan pendatang. 

Namun demikian, karena letak wilayah Lebong Tandai yang memang berada di pedalaman hutan Bengkulu Utara dengan topografi yang sangat landai dan curam, maka kemudahan transportasi sangat sulit untuk dilakukan.

Untuk menuju desa ini hanya bisa dilakukan menggunakan kereta (Molek), itupun akses transportasi peninggalan kolonial Belanda.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: