Sudah Diusulkan, Tapi PBB Ganda dan Salah Alamat Masih Tetap Muncul, Begini Penjelasannya

Sudah Diusulkan, Tapi PBB Ganda dan Salah Alamat Masih Tetap Muncul, Begini Penjelasannya

Ilustrasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)--

RADARUTARA.ID- SPPT PBB salah sasaran dan ganda masih menjadi masalah klasik ditingkat desa. Padahal setiap tahunnya, hampir seluruh desa sudah melaporkan dan mengajukan penghapusan atau perbaikan terhadap SPPT PBB yang salah alamat dan ganda itu.

Tapi kenyataannya, SPPT PBB yang telah diusulkan untuk dihapus atau diperbaiki, itu masih saja muncul dan menjadi beban ke desa.

Menyikapi persoalan, ini Camat Marga Sakti Sebelat (MSS), Danang Harjuanto, SE, melalui Kasi Pemerintahan, Sutikno, SIP, turut mengamini. Bahwa setiap tahunnya SPPT PBB yang ditagih oleh Dispenda Bengkulu Utara ke desa selalu ada yang bermasalah. Permasalah yang muncul, itu diantaranya soal SPPT PBB yang tidak sesuai sasaran atau objek dan mengenai SPPT PBB ganda.

"Memang benar, setiap tahunnya kedua masalah ini masih sering muncul. Sehingga capaian PBB kita sulit untuk tercapai 100 persen," ungkap Sutikno.

BACA JUGA:Kecamatan Wanti-wanti Desa Agar Tak Lalai Bayarkan Pajak DD ke Pusat dan Daerah

Sutikno, menyarankan, kendati persoalan SPPT PBB ini masih sering bermasalah. Namun desa harus tetap melaporkannya ke Dispenda Bengkulu Utara. Dalam mengusulkan perbaikan atau penghapusan PBB yang bermasalah desa harus melalui prosedur.

"PBB yang bermasalah tetap harus diusulkan ke Dispenda Bengkulu Utara. Cara mengusulkannya, harus diawali tahapan rekap oleh desa. Selanjutnya hasil rekap PBB bermasalah, itu harus dilaporkan atau diketahui oleh Camat. Selanjutnya PBB yang sudah direkap dan diketahui Camat, itu diteruskan ke Dispenda Bengkulu Utara," imbaunya.

Lebih jauh, Sutikno, memastikan. Bahwa penagihan PBB di tingkat desa masih terus berjalan. Sutikno menghimbau, bagi petugas desa yang sudah menerima pembayaran PBB agar segera menyetorkannya ke Dispenda Bengkulu Utara melalui bank daerah setempat.

"Kalau tahun kemarin capaian kita dibawah 70 persen, tahun ini kita targetkan dan berharap bisa lebih dari angka 70 persen. Mudah-mudahan tercapai," demikian Sutikno.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: