Siswi SMA di Bogor Dijual ke WNA Nigeria, Begini Kata Polisi

Siswi SMA di Bogor Dijual ke WNA Nigeria, Begini Kata Polisi

Siswi SMA di Bogor Dijual ke WNA Nigeria, Begini Kata Polisi--

RADARUTARA.ID - Salah seorang siswi SMA di Bogor diduga telah menjadi korban pelecehan seksual. Infonya juga korban diduga dijual oleh kakak kelasnya sendiri kepada warga negara asing (WNA) Nigeria.

Kasus ini pun viral setelah pengacara Hotman Paris mengunggah rekaman video yang diduga orangtua korban tengah meminta bantuan hukum lantaran anaknya menjadi korban Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).

"Kami memohon bantuan hukum kepada bapak Hotman Paris beserta tim, di mana anak kami yang di bawah umur menjadi korban pencabulan dan TPPO oleh WNA Nigeria," kata orangtua korban

BACA JUGA:Intip Kecanggihan Realme 11 Pro Hanya Rp5 Jutaan, Kamera 200MP dan Desain Mewah, Yakin Masih Pilih yang Lain

Orangtua tersebut mengaku anaknya telah dijual oleh kaka kelasnya. Menanggapi hal itu, Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro membenarkan adanya laporan terkait dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) anak di bawah umur kepada warga negara asing (WNA) Nigeria.

AKBP Rio Wahyu Anggoro mengatakan, terkait adanya pemberitaan yang menyebut Polres Bogor menolak laporan orang tua korban TPPO, lantaran korban pencabulan warga negara asing (WNA) Nigeria itu tidaklah benar.

"Kami pastikan terkait hal tersebut kami tangani secara profesiaonal, laporan terkait kejadian tersebut pun telah kita terima," kata Rio pada Minggu, 23 Juli 2023.

BACA JUGA:Ingin Hidup Dikepung Rezeki Tiada Henti? Segera Amalkan Wasiat dari Mbah Moen Ini, Insya Allah Berkah

Diketahui sebelumnya kasus ini terjadi pada Selasa, 2 Mei 2023 di sebuah apartemen yang berada di Kampung Bojongnangka, Kecamatan Gunungputri, Kabupaten Bogor.

Sebulan kemudian kasus ini baru dilaporkan orangtua korban YW ke Unit PPA Polres Bogor dengan terlapor NI (17) yang merupakan kakak kelas korban.

Namun, Polisi juga sangat menyayangkan bahwa ternyata keluarga korban membuat video hingga tersebar luas dan memberikan beberapa penjelasan terkait kasus yang menimpa anaknya.

"Kami sangat menyayangkan sikap korban dan pelapor yang menolak diperiksa dan memilih membuat video yang kemudian viral di medsos dan membuat narasi seakan-akan kasus tersebut tidak ditangani oleh Polres Bogor," ujarnya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: