Sejarah Berdirinya Kabupaten Rejang Lebong Tempo Dulu

Sejarah Berdirinya Kabupaten Rejang Lebong Tempo Dulu

Sejarah Pembentukan dan Pendirian Kabupaten Rejang Lebong--

RADARUTARA.ID - Sejarah Kabupaten Rejang Lebong pada masa kolonialisme bermula ketika Inggris dan Belanda mulai menjajah Kota Bengkulu. 

Dilansir dari Wikipedia, Masyarakat Rejang pada saat itu mendiami daerah pedalaman atau pegunungan di Kabupaten Rejang Lebong. Dari cerita masyarakat setempat, Kabupaten Rejang Lebong tidak pernah mengalami penjajahan karena faktor geografis. 

Sementara, Kabupeten Rejang Lebong dulunya adalah gabungan dari Provinsi Sumatera Selatan dan Rejang Lebong.

Pusat perkotaan Rejang Lebong sendiri, secara sejarah terletak di Kepahiang yang saat ini berpisah dari Rejang Lebong menjadi Kabupaten Kepahiang.

Sedangkan Curup pada saat itu masih berbentuk pasar atau pekan Curup dan belum bisa di katakan kota.

Pada 1 Juli 1821, Kesultanan Palembang jatuh ke tangan Belanda dan tidak membuat wilayah Depati Tiang Empat tunduk terhadap Belanda. 

Hal tersebut lantaran adanya perlawanan dari rakyat, salah satunya ketika rakyat menghadang Kapten De Leau berkunjung ke pos Belanda di Keban.

Pada tahun 1838, pasukan militer Belanda dikirim ke wilayah Rejang untuk menuntut kematian Asisten Residen Bogearl. 

Hal inilah yang menyebabkan perlawanan dari rakyat, sehingga pada tahun 1856 diadakan perundingan dengan Depat Tiang Empat di Kepahiang. 

Hasil perundingan menyatakan bahwa Depati Tiang Empat akan tunduk kepada Belanda dengan syarat adat dan pustaka tidak boleh dirusak dan diganggu oleh Belanda. 

Rejang Lebong dimasukan kedalam Karesidenan Palembang. Dengan adanya perundingan ini, wilayah Rejang Lebong menjadi berada di bawah pemerintahan Belanda pada tahun 1859-1942.

Setelah perjanjian itu telah disepakati bersama, dengan sahnya wilayah Rejang Lebong dibawah pemerintahan Belanda. 

Belanda menguras kekayaan alam yang ada, salah satunya hasil bumi seperti rempah-rempah dan bahkan Belanda membuka tambang emas yang ada di Lebong.

Hasil rampasan tersebut kemudian di bawa ke negara Belanda bahkan di jual ke negara-negara Eropa. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: