Ngaji Filsafat, Bukan Viral di Medsos Tapi Ini Kunci Hidup Menurut Dr Faiz

Ngaji Filsafat, Bukan Viral di Medsos Tapi Ini Kunci Hidup Menurut Dr Faiz

Ngaji Filsafat, Bukan Viral di Medsos Tapi Ini Kunci Hidup Menurut Dr Faiz--screenshot Youtube Gita Wirjawan

"Kalau di leluhur Jawa, ada namanya Kapitayan. Pada saat itu, Hindu datang, diterima, Budha datang, diterima Islam datang diterima, semua diterima dan berjalan beriringan dengan baik," sambungnya.

Namun saat ini, jika seseorang itu berbeda warna, dianggap sebagai sebuah ancaman. Jadi, generasi saat ini banyak yang menganggap hidup ini hanya hitam dan putih.

"Akibatnya, kita saling menegasikan, kita membuang saudara kita, kita menyingkirkan tetangga kita, menafikkan khasanah-khasanah yang luar biasa dari kelompok-kelompok tertentu, hanya karena labelnya berbeda," terangnya.

Lanjut Pak Faiz, saat ini yang viral banyak hal-hal yang dangkal, sementara hal-hal yang urgent dan penting, justru tenggelam dan tidak bisa menyaingi hal-hal yang tidak penting. Jika hal ini tidak disikapi, maka kita akan memanen generasi yang mungkin akan abai dengan lingkungan, generasi yang tidak saling peduli dengan sesama.

Sementara, saat diminta untuk memberikan pesan oleh Gita Wirjawan, Pak Faiz berpesan agar kita tidak berhenti untuk mau dan mampu berpikir.

"Kunci hidup ini tergantung pada kemauan dan kemampuan kita berpikir. Jadi begitu kita menutup pintu berpikir, kita nggak mau lagi terbuka untuk berpikir, itu alamat kita akan macet dan mandeg. Jangan lupa bahwa anugerah paling besar yang diberikan oleh Allah SWT kepada manusia adalah akal budi. Jangan sampai anugerah terbaik ini kita diamkan dan kita cueki begitu saja," demikian Pak Faiz. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: