Sempat Merendam 8 Rumah, Proyek Pemasangan Gorong-gorong dari APBN di Giri Kencana Diprotes Warga
Kondisi gorong-gorong hasil pekerjaan APBN di Desa Giri Kencana yang di protes warga--
KETAHUN, RADARUTARA.ID- Sedikitnya total ada 8 unit rumah milik warga di jalan Flamboyan RT 04 Desa Giri Kencana, Kecamatan Ketahun, Kabupaten Bengkulu Utara sempat terendam oleh air. Peristiwa, ini terjadi lantaran air yang mengalir di saluran gorong-gorong yang baru saja dibangun oleh pemerintah melalui dana APBN itu tidak berfungsi maksimal.
Sehingga kondisi, ini membuat warga setempat beramai-ramai mendesak pihak kontraktor untuk bertanggung jawab dalam rangka mengatasi dampak yang ditimbulkan terhadap lingkungan setempat. Ketua RT 04 Desa Giri Kencana, Rajati, mengungkapkan.
Sejak awal warga di lingkungan setempat sudah berusaha menegur dan mengingatkan oknum kontraktor yang bertanggung jawab atas pekerjaan gorong-gorong di jalan Flamboyan itu untuk mengkaji tekhnis pembangunan gorong-gorong yang dikerjakan tersebut.
Teguran disampaikan oleh warga, karena menurut Rajati, sejak awal warga sudah tidak setuju dengan tekhnis pembangunan gorong-gorong yang dikerjakan oleh kontraktor. Dimana dalam pembangunan gorong-gorong itu kontraktor menutup permanen saluran gorong-gorong yang lama dan menimpanya dengan gorong-gorong baru.
"Setelah gorong-gorong lama ditimpa dengan gorong-gorong baru, ketinggian gorong-gorong yang sekarang tingginya menjadi 2 meter lebih. Jadi air yang semestinya bisa masuk lewat gorong-gorong lama, ini harus menunggu air setinggi 2 meter baru bisa mengalir lewat gorong-gorong baru. Itu lah yang menyebabkan air terbendung dan merendam rumah warga," ungkap Rajati.
BACA JUGA:Sejumlah Strategi Mulai Dipersiapkan oleh Petani untuk Hadapi Dampak Badai El Nino
BACA JUGA:Daftar Bacaleg, Dua Anggota BPD di Napal Putih Resmi Mengundurkan Diri
Dalam konteks, ini Rajati, mengaku sudah pernah berdialog dengan pihak kontraktor untuk meninjau kembali dan memperbaiki letak gorong-gorong yang sudah terlanjut dikerjakannya itu. Dan menurut Rajati, pihak kontraktor sudah sempat berjanji akan menindak lanjuti persoalan yang menjadi keluhan warga itu.
Tapi sayangnya kata Rajati, sampai saat, ini belum ada tindak lanjut dari pihak kontraktor untuk memperbaiki ulang pekerjaannya tersebut.
"Kita ingin gorong-gorong yang lama itu dibuka, tidak ditutup permanen seperti kondisi sekarang. Supaya air dari dasar bisa mengalir dan tidak terbendung hingga merendam sekitar 8 rumah seperti dampak yang sudah pernah terjadi belum lama ini," desaknya.
Sementara, itu Kades Giri Kencana, Wahyudi, mengakui adanya kekecewaan warga di desanya terhadap pekerjaan proyek gorong-gorong yang bersumber dari APBN itu. Diakui Wahyudi, saluran gorong-gorong yang baru saja dibangun oleh kontraktor di wilayah desanya, itu menyebabkan beberapa rumah warga terendam air.
"Dulu sudah kita ingatkan kontraktor yang mengerjakan saluran gorong-gorong tersebut. Dan mereka berjanji akan mencari solusinya. Tapi nyatanya sampai sekarang belum ada tindak lanjut. Tentu ini sangat kita sayangkan. Kami berharap pihak terkait bisa segera merespon keluhan yang sedang dialami oleh warga kami ini. Karena jika situasi ini terus dibiarkan. Maka warga setempat yang akan menanggung dampaknya dalam waktu yang cukup panjang," demikian Kades.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: