Korban Kekerasan Seksual di Bengkulu Utara Bakal Rebutkan Piala Bhayangkara Cup
Kapolsek Napal Putih memimpin pembentukan rapat panitia turnamen futsal Bhayangkara Cup yang nantinya akan diikuti oleh kalangan remaja korban Cabul--
NAPAL PUTIH, RADARUTARA.ID- Kompetisi bergengsi berupa turnamen futsal dalam rangka merebutkan piala Bhayangkara Cup akan segera digelar.
Turnamen futsal Bhayangkara Cup, ini akan diikuti oleh kalangan remaja pelajar di lingkungan wilayah hukum Polsek Napal Putih terkhusus remaja yang sempat mengalami peristiwa kekerasan seksual oleh oknum guru di lingkungan
Desa Bukit Berlian, Kecamatan Ulok Kupai. Kapolsek Napal Putih, Iptu Sugeng Prayitno, SH, memastikan. Persiapan demi persiapan dalam rangka menyukseskan kompetisi turnamen futsal dalam rangka merebutkan piala Bhayangkara CUP di wilayah hukumnya, itu sudah memasuki tahap pembentukan panitia.
Dalam tempo waktu yang tidak terlalu lama, dipastikan Kapolsek, kompetisi akan segera digelar.
"Panitia sudah kita susun. Tinggal mengatur jadwal pelaksanaan," ungkap Kapolsek.
BACA JUGA:35 Anak Tercatat Menjadi Korban Cabul Oknum Guru di Bengkulu Utara
Diakui Kapolsek, kompetisi bergengsi ini akan melibatkan atau diikuti oleh puluhan remaja di lingkungan wilayah hukumnya, terkhusus para remaja yang sebelumnya sempat mengalami tindakan kekerasan seksual yang berhasil diungkap oleh jajaran kepolisian.
"Esensi dari kompetisi ini adalah untuk memberi hiburan kepada para kalangan remaja di wilayah hukum kita yang sebelumnya sempat menjadi korban peristiwa kekerasan seksual di lingkungan sekolahnya. Selanjutnya, kegiatan ini juga kita gelar atas dasar arahan dari Ibu Menteri Sosial RI yang sebelumnya sempat berkoordinasi dengan kita (kepolisian) dan pemerintah daerah untuk membantu upaya percepatan pemulihan psikologis para korban kekerasan seksual tersebut," terangnya.
Diakui Kapolsek, kompetisi yang difasilitasinya, ini memang terkesan sederhana.
Tapi minimal dengan digelarnya kompetisi, ini para remaja yang sempat menjadi korban kekerasan seksual di lingkungan sekolahnya, itu bisa segera pulih kembali dan memiliki mental seperti anak pada umumnya.
"Kegiatan yang kita gelar memang terkesan sederhana. Tapi ini bukan soal itu. Yang kita harapkan adalah output dari kegiatan yang kita selenggarakan. Dimana para korban kejahatan seksual yang didominasi oleh kalangan anak-anak, ini bisa kembali pulih dan memiliki semangat yang lebih kuat. Dan dalam konteks, ini kami (kepolisian) tidak hanya konsen kepada penanganan perkara atau proses hukum. Tetapi, kita juga berusaha hadir serta konsen dan peduli terhadap kondisi yang dialami oleh korban," demikian Kapolsek.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: