Keluhkan Jalan Rusak, Pemuda di Bengkulu Utara ini Ngomel ke Gubernur dan Bupati

Keluhkan Jalan Rusak, Pemuda di Bengkulu Utara ini Ngomel ke Gubernur dan Bupati

Warga swadaya perbaiki jalan rusak di wilayah Bengkulu Utara--

RADARUTARA.ID- Sejumlah pemuda di Kabupaten Bengkulu Utara meluapkan emosi dan kekesalannya terhadap pemerintah Provinsi Bengkulu dan Kabupaten Bengkulu Utara yang tak kunjung memberikan perhatian terhadap kondisi infrastruktur jalan di daerahnya yang sejak bertahun-tahun rusak dan tak pernah diperbaiki.

Dalam postingan yang diunggah melalui media sosial tersebut. Pemuda, ini sempat menyingung masa jabatan kedua kepala daerah yakni Gubernur Bengkulu dan Bupati Bengkulu Utara (BU) yang sudah berlangsung selama dua periode, namun kerusakan infrastruktur jalan di daerahnya itu tak kunjung diperbaiki.

Bahkan pemuda, tersebut juga sempat menyingung program pemutihan pajak Gubernur Bengkulu yang dinilai tak sesuai dengan output yang didapatkan oleh masyarakat dari kewajiban membayar pajak tersebut.

"Udah dua kali program pemutihan pajak persembahan Gubernur Bengkulu. Tapi, kondisi jalan masih aja banyak yang rusak. Kita (masyarakat) di suruh bayar pajak, tapi giliran (pemerintah) disuruh perbaiki jalan yang rusak, alasannya selalu keterbatasan anggaran. Luar biasa hebatnya pemimpin kita ini," ungkap salah satu tokoh pemuda di Desa Suka Makmur, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Hendry, saat mengungkapkan kekesalannya pada akun Medsos Facebooknya (FB). 

BACA JUGA:Bertahun-tahun Jalan Rusak ini Tak Kunjung Diperbaiki

Di sisi lain Hendry, turut menyingung sikap kepemimpinan dua kepala daerah selama dua periode yang terkesan hanya memberi janji saja.

Tapi kenyatannya, menurut Hendry, janji-janji yang pernah diungkapkan oleh para kepala daerah untuk memperbaiki ruas dari simpang Air Muring, Kecamatan Putri Hijau-Tugu Garuda, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Ulok Kupai khususnya dari Desa Suka Merindu, Desa Suka Karya Pelita, Desa Suka Makmur dan Desa Air Putih, Kecamatan MSS itu tak pernah ditepati.

"Kurang baik apa lagi masyarakat kepada pemerintah? Jalan rusak disuruh perbaiki sendiri. Telat bayar pajak sehari saja langsung didenda. Kurang-kurang dibohongi lagi kita. Sama dijanji-janjikan. Apa masih kurang dua periode?," imbuhnya.

Sementara, itu saat dikonfirmasi melalui sambungan via pesan WhatsApp (WA), Hendry, menambahkan. Untuk menyikapi kerusakan akses jalan yang tak kunjung diperbaiki, itu.

BACA JUGA:10 Alasan Lebih Baik Menikah dengan Duda Dibanding Perjaka, Nomor 8 Bikin Syok

Warga pun, kembali turun ke jalan dengan mengandalkan tenaga swadaya dan bantuan dana sumbangan dari pengendara umum yang melintas berusaha menutup lubang pada jalan-jalan yang rusak.

"Rusaknya sudah parah. Lubangnya dalam-dalam. Kondisinya sangat menyusahkan masyarakat saat lewat. Sehingga kemarin kita kembali swadaya menutup lubang jalan yang kita anggap membahayakan," tutup Hendry.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: