Fokus Peningkatan Sapras Ramah Pada Kelompok Rentan, DPK Bengkulu Optimis Hadapi Penilaian Kemenpan dan RB

Fokus Peningkatan Sapras Ramah Pada Kelompok Rentan, DPK Bengkulu Optimis Hadapi Penilaian Kemenpan dan RB

Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi, M.Pd--

BENGKULU, RADARUTARA.ID - Beragam upaya perbaikan terus dilakukan oleh pihak Dinas Perpustakaan dan Kearsipan dalam menyiapkan sarana baca terbaik bagi semua masyarakat, khususnya untuk pelayanan publik yang masuk dalam golongan rentan.

Sarana prasana (Sapras) yang dimiliki Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Provinsi Bengkulu sangat ramah terhadap seluruh elemen atau golongan masyarakat, termasuk para kelompok rentan seperti disabilitas. Peningkatan sapras tersebut merupakan upaya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan untuk mewujudkan pelayanan publik yang inklusif.

 

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, H. Meri Sasdi, M.Pd memastikan terus berupaya meningkatkan sapras Dinas Perpustakaan dan Kearsipan ini. Tentunya upaya ini bukan hanya sebatas untuk menghadapi penilaian dari Kementerian PAN & RB RI saja, tetapi lebih dari itu yakni memang wajib dilakukan untuk mewujudkan pelayanan publik inklusif.

 

"Kita saat ini bakal menghadapi penilaian berupa monitoring evaluasi dari Kemenpan & RB, berkaitan dengan kondisi eksisting penyediaan sapras ramah kelompok rentan. Karena kondisi sapras ini berpengaruh terhadap tingkat pelayanan pada instansi pemerintah, termasuk Organisasi Perangkat Daerah (OPD) kita ini," ungkap Meri Sasdi, Rabu (3/5).

 

Menurutnya, dari sisi pelayanan di DPK Provinsi Bengkulu terdapat sembilan layanan, yakni layanan sirkulasi, deposit, referensi, anak, internet, perpustakaan keliling, inovasi home delivery dan inovasi e-Perpustakaan Apo Buek. "Dari sisi itu, ada 12 indikator sapras yang kita penuhi agar ramah pada kelompok rentan," kata Meri Sasdi.


Perpustakaan Keliling--

Diantaranya, lanjut Meri Sasdi, area parkir khusus, guding block, jalur landai, pegangan rambat, kursi roda, tongkat, kruk, kursi tunggu prioritas, loket khusus, toilet khusus, area bermain anak, ruang laktasi, alat bantu tunanetra dan tunarungu. Dimana sapras-sapras yang ada, merupakan upaya memaksimalkan pelayanan.

 

"Dalam menghadapi penilaian Kemenpan & RB pada kondisi eksisting penyediaan sapras ramah kelompok rentan, juga kita lengkapi dengan aspek pendukung. Seperti petugas pendamping atau pemandu khusus di area pelayanan, petugas pendamping yang menguasai bahasa isyarat, dan sistem informasi yang disediakan khusus," terangnya.

 

Ia menambahkan, selain itu juga inovasi home delivery liberary service yang dikembangkan terkait layanan inklusif atau kelompok rentan, serta komponen standar pelayayanan yang mengakomodir kelompok rentan. "Semua itu kita lakukan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para pemustaka yang termasuk kelompok rentan," demikian Meri Sasdi. (Adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: