Makin Pusing, Selain Harga Turun Besaran Sortiran TBS Juga Dikeluhkan

Makin Pusing, Selain Harga Turun Besaran Sortiran TBS Juga Dikeluhkan

Kondisi tumpukan TBS yang terpaksa harus dibawa pulang kembali oleh beberapa toke akibat proses sortir di tingkat PKS--

ULOK KUPAI, RADARUTARA.ID- Hampir beberapa pekan terakhir, sebagian besar petani kelapa sawit di Bengkulu mengaku pusing. Ini, terjadi bukan hanya disebabkan oleh harga TBS di tingkat pabrik yang terus menukik turun setiap harinya.

Tetapi beban yang dirasakan oleh para petani sawit ini semakin jadi akibat kebijakan beberapa pabrik kelapa sawit (PKS) khususnya di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara yang dinilai terlalu berlebihan atau tak wajar dalam melakukan proses sortir kepada buah yang setiap harinya dikirim oleh petani ke PKS.

Bahkan beberapa hari, ini beberapa petani di Bengkulu Utara tampak kesal dan sempat meluapkan emosinya kepada sejumlah PKS yang di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara.

BACA JUGA:Duhh! Harga TBS di Pabrik Turun Lagi, Cek Harga Lengkapnya Hari ini

Emosi sejumlah petani, ini meluap karena separo dari total TBS yang sempat dijualnya ke pabrik yang ada di wilayah Ketahun dengan menggunakan angkutan pick up itu tidak diterima oleh PKS.

"Sejak beberapa hari ini harga TBS terus turun. Nominal penurunan harga yang terjadi setiap harinya mulai dari Rp 50 rupiah/Kg sampai Rp 30 rupiah/Kg. Khusus harga TBS di lingkungan PKS PT Alno Agro Utama sampai hari ini sudah diangka Rp 2.360/Kg," ungkap salah satu petani kelapa sawit di Kecamatan Ulok Kupai, Udin Rafiudin.

Udin berharap, penurunan harga TBS yang terjadi setiap har ini tidak terus-terusan berlangsung. Apa bila penurunan harga setiap harinya terus terjadi, maka Udin, memastikan. Petani akan semakin terbebani dan tertekan.

"Dengan harga sebelum turun kemarin saja yang kita dapatkan sudah pas-pasan. Apa lagi sekarang setiap harinya terus turun. Otomatis kami sebagai petani semakin pusing dan terbebani. Kami berharap PKS dapat menstabilkan harga TBS hingga ke angka minimal Rp 2.500/Kg. Jangan sampai harga TBS merosot hingga dibawah angka Rp 2.000/Kg," pintanya.

BACA JUGA:Warga Pertanyakan Hasil Panen TBS di Lahan Pemkab Bengkulu Utara

Terpisah salah satu petani sawit di wilayah Kecamatan Pinang Raya dan Ketahun, Lanjar Santoso, menambahkan. Selain mengeluhkan harga TBS yang sejak beberapa pekan terakhir, ini kain merosot.

Petani juga turut merasakan dampak besarnya sortiran yang dilakukan oleh sejumlah PKS kepada buah yang setiap harinya dikirim oleh toke. Menurut informasi yang didapatkan Lanjar, proses penyortiran buah yang dilakukan oleh sejumlah PKS belakangan, ini terlalu besar dan dianggap tidak wajar.

"Jumlah buah yang disortir dengan buah yang diterima PKS lebih besar buah yang disortir. Kondisi ini membuat kalangan toke mengeluh dan berdampak langsung kepada pembelian buah di tingkat petani. Kami berharap persoalan ini bisa ditindak lanjuti oleh pihak-pihak terkait dan menjadi bahan evaluasi seluruh PKS yang ada, terutama PKS yang ada di wilayah Ketahun dan sekitarnya," desaknya.*

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: