Layanan Kesehatan Berbayar, Puskesmas Diduga Tarik Uang Premi ke Sekolah

Layanan Kesehatan Berbayar, Puskesmas Diduga Tarik Uang Premi ke Sekolah

Ilustrasi layanan kesehatan untuk anak-anak sekolah.--

RADARUTARA.ID - Tindakan salah satu Puskesmas di Kabupaten Bengkulu Utara saat ini tengah disorot.

Pasalnya salah satu Fasilitas Penyedia Layanan kesehatan tersebut, diduga melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan beberapa sekolah.

Menariknya dalam MoU terus mereka (Puskesmas, Red) diduga melakukan pungutan kepada siswa dengan dalih memberikan layanan kesehatan secara rutin dan juga untuk pembelian beberapa obat-obatan.

Tokoh Pemuda Kabupaten Bengkulu Utara, Sona menilai, apa yang dilakukan puskesmas ini patut untuk mendapatkan perhatian lebih.

Pasalnya menurut Sona saat ini setiap WNI sudah memiliki Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Dan Puskesmas untuk melakukan kegiatan operasionalnya juga mendapat kucuran dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)

"Kalu sudah melakukan MOU kemungkinan setiap siswa diwajibkan untuk memberikan uang agar bisa mendapatkan layanan kesehatan tersebut, nah padahal Puskesmas itu sudah ada dana BOK, itu dikemanakan," ungkap Sona. 

Sementara itu, Ketua Satgas Saber Pungli Bengkulu Utara, Kompol Chusnul Qomar menyampaikan, pihaknya akan segera melakukan penelusuran terhadap adanya pungutan premi yang dilakukan oleh pihak Puskesmas ini. 

"Akan kami telusuri terlebih dahulu ke lapangan," ujarnya. 

Sayangnya, Kepala Dinas Kabupaten Bengkulu Utara Syamsul Ma"arif belum memberikan jawaban ketika dikonfirmasi melalui sambugan telpon pada senin (13/03) dan sampai berita ini ke dapur redaksi pada pukul 15:36 Wib belum ada jawaban dari Kadis. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: