Kisah Mengharukan Rizky Tangannya Diikat Orang Tuanya Selama 14 Tahun

RADARUTARA.ID - Seorang warga Desa Betro Kecamatan Sedati Kabupaten Sidoarjo, Rizky Ubaidillah (19) memiliki kondisi yang sangat memprihatinkan.

Orang tua Rizky harus mengikat tangan anak laki-lakinya itu selama bertahun-tahun lantaran tak tega melihat Rizky yang mencakar dan memukul kepalanya hingga luka dan berdarah dengan tangannya sendiri. 

Putra pertama pasangan Aryadi (49) dan Umi Mufidah (41) itu telah menjalani hidup dengan tangan terikat sejak usia 5 tahun, dalam artian selama 14 tahun ia hidup dengan ikatan kain di tangannya.

Menurut nenek dari Rizky Siti Romlah, kondisi cucunya itu bermula ketika usia 4 tahun. Ketika itu Rizky divonis oleh dokter mengalami masalah pada syaraf yang mengakibatkan prilakunya diluar kendali.

"Setiap hari, Rizky dijaga oelh orang tua dan neneknya. Apabila tangannya lepas, keponakan saya itu sering mencakar-cakar wajahnya hingga berdarah. kalau tidak begitu, memukuli wajah dan kepalanya. Kadang kalah juga kepala dibentur-benturkan ke tembok sampe memar," jelas paman Rizky. 

Hingga saat ini, kondisinya tersebut masih berlanjut dan tak kunjung stabil karena itulah pihak keluarga masih membiarkannya hidup dengan tangan yang terikat. 

Sebenarnya pihak keluarga mengaku khawatir dengan kondisi Rizky, namun mereka memilih untuk merawat Rizky di rumah saja dengan cara diikat agar tak melukai diri sendiri karena keterbatasan ekonomi. 

"Saya melihat cucu saya kasihan. Seharusnya dia sudah lulus SMA seperti temannya, tetapi cucu saya seperti ini keadaannya," ujar Siti Romlah.

Keluarga sudah bolak-balik membawa Rizkky ke Rumah Sakit. Tapi karena kondisi ekonomi, tidak bisa menjalani perawatan intensif seperti yang disarankan oleh dokter," tambahnya.

Rizky yang namanya dulu sempat diganti oleh orang tuanya dengan nama Zakaria belum pernah sekalipun mengenyam pendidikan.

"Kami terpaksa mengikatnya sejak umur kisaran 5 tahunan hingga sekarang. Untuk pendidikan kami jujur bahwa Rizky ini tidak disekolahkan," ucap Romlah. *

Sumber: