Orang Rusia Kagum dengan Indonesia karena Hal Misterius

Rusia pernah menempatkan seorang konsul pertama (dan terakhir) di Batavia saat Indonesia dalam jajahan Belanda, yaitu M. Bakunin. Dia memegang jabatan sebagai konsul pada periode 1894-1899. 

Pada sidang PBB dalam kurun waktu 1945-1947, Andrew Gromkoy terus memelopori gerakan mengecam Belanda yang melestarikan penajajahan di Indonesia. Pers Rusia pun dipenuhi dengan berita tentang perjuangan pahlawan Indonesia menghadapi penjajah.

Rusia juga mendukung kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia yang mereka suarakan dalam beberapa forum internasional, seperti KOnferensi Asia di Delhi pada 1949 serta pertemuan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC) 1947-1948.

Rusia mengakui kemerdekaan Indonesia secara de facto pada tahun 1948, kemudian pengakuan de jure ketika sekaligus pembukaan hubungan diplomatik Rusia-Indonesia pada tanggal 1950.

Di Rusia ada sebuah bangunan berbentuk masjid namun dimanfaatkan sebagai gudang. Ketika Soekarno mengunjungi Leningrad dan melihat hal tersebut ia ingin masjid itu dikembalikan fungsinya sebagai tempat ibadah. Karena bentuk hormat masyarakat Rusia atau Uni Soviet kepada Soekarno, mereka pun mengabulkannya.

"Hanya dalam waktu sepuluh hari setelah kunjungan Presiden Soekarno, bangunan itu kembali manjadi masjid, yang saat ini dikenal dengan Central Mosque."

Hubungan Rusia-Indonesia mulai pupus setelah peristiwa G30/S, karena orientasi pemerintahan Orde Baru yang dipimpin Soeharto bersebrangan dengan pemerintahan yang lama. *

Sumber: