Berkecimpung Selama 40 tahun di Dunia IT, Pria ini dapat Julukan 'Bill Gates' nya Indonesia

Berkecimpung Selama 40 tahun di Dunia IT, Pria ini dapat Julukan 'Bill Gates' nya Indonesia

Berkecimpung Selama 40 tahun di Dunia IT, Pria ini dapat Julukan 'Bill Gates' nya Indonesia--

RADARUTARA.ID - Bagi yang telah berkecimpung dan mengikuti perkembangan teknologi Indonesia tentu tidak asing lagi dengan nama Otto Toto Sugiri. 

Otto adalah presiden direktur perusahaan Data Center Indonesia (DCI), yang merupakan perusahaan pusat data terbesar di Indonesia pada tahun 2011 dan menyediakan penyimpanan data server layanan ruang pusat data. 

Perusahaan ini juga menjadi perusahaan data tingkat empat yang pertama di Asia Tenggara. 

Dia mendapat julukan Bill Gates-nya Indonesia bukan tanpa alasan, jasanya sangat banyak setelah berkecimpung di dunia IT selama 40 tahun. 

karena melalui perusahaannya di bidang teknologi. Pria 68 tahun itu berhasil masuk daftar 50 orang terkaya di Indonesia Versi Forbes di peringkat ke-19 pada tahun 2021.

Kekayaannya mencapai 2,5 milyar Us dollar atau setara dengan Rp35,62 triliun (kurs Rp14.250).  

Pada tahun 1989 Toto mulai membangun perusahaan perangkat lunaknya sendiri yaitu Sigma Cipta Caraka dengan modal 200 ribu US dollar.

Sigma Cipta Karya cukup menjanjikan untuk perkembangan teknologi saat itu khususnya di bidang perbankan yang mana saat itu pemerintah baru saja mengeregulasi industri perbankan. 

Pada tahun 1994 dirinya mulai mendirikan penyedia layanan internet (ISP) pertama di Indonesia bernama Indointernet. Layanan ini sangat memudahkan masyarakat untuk dapat menjelajahi web di seluruh dunia untuk pertama kalinya. 

Sekarang perusahaan itu dikenal sebagai PT Indointernet Tbk, di mana Toto menjabat sebagai Presiden Komisioner sejak tahun 2012. 

Perjalanan karir Toto tidak semulus yang dibayangkan. Setelah anak perusahaannya yang harus ditutup karena bom Bali pada tahun 2022, Otto memutuskan untuk menjual 80 persen kepemilikan saham Sigma kepada Telkom Indonesia seharga 35juta US dollar pada tahun 2008.

Ketika dia mulai berfikir untuk pensiun dan telah menjual sisa sahamnya seharga 9 juta US dollar, keberuntungan pun berpihak padanya. Saat pemerintah Indonesia mengumumkan niatnya untuk menggunakan data Indonesia di darat untuk mencegah penggunaan pusat lepas pantai. 

Kesempatan ini pun ia gunakan bersama 6 orang lainnya untuk mendirikan Data Center Indonesia (DCI) di tahun 2011. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: