Ekspor Cangkang Sawit, Importir Jepang ke Bengkulu

Ekspor Cangkang Sawit, Importir Jepang ke Bengkulu

Perwakilan Sumitomo Forestry CO.Ltd saat melihat stockfile dan kesiapan sarana prasarana di pelabuhan Pulau Baai--

BENGKULU, RADARUTARA.ID - Perwakilan Sumitomo Forestry CO.Ltd yang merupakan importir cangkang kelapa sawit asal Negara Jepang, Rabu (18/1) menyambangi pelabuhan Pulau Baai Kota BENGKULU.

Kedatangan importir itu bertujuan untuk memastikan kesiapan ekspor cangkang kelapa sawit dari Provinsi Bengkulu ke Jepang, yang dimulai pada pekan pertama bulan depan.

Buyer Manager Sumitomo Forestry CO.Ltd, Hosishiro Ueda menyampaikan, secara kualitas cangkang kelapa sawit yang berasal dari Pabrik Minyak Kelapa Sawit (PMKS) di Bengkulu sudah baik. Termasuk sarana dan prasarana pelabuhan, yang nantinya dipergunakan untuk pemuatan cangkang ke kapal juga sudah cukup memadai.

"Sesuai kontrak, ekspor cangkang kelapa sawit ke negara kita 10 ribu hingga 11 ribu ton per bulan. Kita yakin eksportir dari Bengkulu ini bisa memenuhinya. Tapi ada beberapa catatan terkait cangkang sawit ini, kalau kondisinya lebih kering lagi pasti kualitasnya sangat bagus," ungkap Ueda didampingi rekannya, Koya Nakanishi melalui penerjemah.

Sementara itu, Eksportir dalam hal ini PT. Inti Persada, Anca Ansarullah mengemukakan, ekspor cangkang kelapa sawit dari pelabuhan Pulau Baai ini mulai dilakukan pekan pertama bulan depan.

"Kita meyakini stok cangkang kelapa sawit dari PMKS ataupun suplayer di Bengkulu mampu memenuhi kebutuhan untuk ekspor ke Jepang," tegasnya.

Ditambahkan Sekjen Asosiasi Pengusaha Cangkang Sawit Indonesia (APCSI), Deswan Hardjo Putra, potensi cangkang kelapa sawit di Provinsi Bengkulu ini per bulannya mencapai 60 ribu ton.

Sehingga sangat cukup untuk memenuhi target permintaan ekspor dari Sumitomo Forestry, yang perbulannya berkisar diangka 10 ribu hingga 11 ribu ton.

"Provinsi Bengkulu ini merupakan daerah pertama di Indonesia yang kita pilih melakukan ekspor cangkang kelapa sawit ke Jepang. Kita memilih Bengkulu dilatarbelakangi karena stock cangkang kelapa sawit sudah siap, berikut dengan sarana dan prasarana pelabuhan ketika hendak melakukan pengapalan sebelum ekspor dilakukan," kata Deswan.

Terpisah, Lakhar GM PT. Pelindo II Regional Bengkulu, Arya R memastikan jika sarana dan parasana untuk pengapalan ekspor cangkang kelapa sawit di pelabuhan Pulau Baai cukup memadai.

"Ada beberapa dermaga yang bisa digunakan untuk pengapalan. Dalam artian dari kita tidak ada masalah, termasuk untuk kedalaman alur," demikian Arya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: