Arti Lirik Lagu Asmalibrasi, Sastra Sanskerta dan Penuh Makna

Arti Lirik Lagu Asmalibrasi, Sastra Sanskerta dan Penuh Makna

Arti dan Makna Lengkap Lirik Lagu Asmalibrasi, Sastra Sanskerta dan Penuh Makna--(screenshot youtube soegi bornean)

RADARUTARA.ID - Siapa tak tahu lagu Asmalibrasi? Lagu yang diciptakan oleh Dimec Tirta, Erick dan Soegi Bornean ini, selain viral di TikTok dan media sosial lain juga ternyata memiliki lirik lagu dengan makna yang mendalam. Sebab, bukan hanya menggunakan bahasa Indonesia, lagu ini juga memadukan Bahasa Sanskerta, Jawa dan Swahili di dalamnya.

Bercerita tentang keinginan untuk segera dinikahi oleh sang kekasih, dalam lagu ini juga tertanam pesan mendalam penuh makna.

Adapun beberapa penggalan lirik lagu Asmalibrasi yang berasal dari Bahasa Sanskerta, Bahasa Jawa dan Bahasa Swahili yang memiliki makna mendalam tersebut diantaranya:

1. Asmara telah terkalibrasi frekuensi yang sama

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Asmara adalah perasaan senang kepada lain jenis (kelamin); (rasa) cinta. Kemudian pada kata kalibrasi memiliki arti proses pengecekan dan pengaturan akurasi dari alat ukur dengan cara membandingkannya dengan standar/tolak ukur.

Secara keseluruhan pada lirik ini memiliki makna, hubungan dua orang yang telah memiliki kesetaraan, kecocokan visi, misi dan rasa yang sama di keduanya.

Sehingga bisa memasuki jenjang lebih serius atau menikah, seperti tertera dalam lirik selanjutnya: saatnya tuk mengikat janji merangkum indahnya.

2. Laras rasa nihil ragu 

Dalam KBBI, Laras memiliki arti kesesuaian; kesamaan. Kemudian nihil berarti kosong sama sekali; tidak ada apa-apa. Jadi secara keseluruhan, pada lirik ini berarti: rasa yang sudah sama, harmonis dan tidak ada keraguan.

Hal ini tergambar pada lirik selanjutnya yang menyebut: Biar biarlah merayu di ruang biru. Dalam rangkaian kalimat ini ada kata Biru yang artinya perlambang kedamaian.

3. Bias kita jadi taksu gairah kalbu mendayu

Dikutip dari laman Oxford Dictionary, Bias berarti prasangka yang mendukung atau menentang suatu hal, orang, atau kelompok, dibandingkan dengan yang lain. Sementara kata Taksu menurut KBBI berarti kekuatan gaib yang memberi kecerdasan, keindahan, mukjizat, dan sebagainya.

Pada masyarakat Hindu Bali pada umumnya meyakini bahwa taksu adalah kekuatan suci Tuhan yang dapat membangkitkan dan meningkatkan daya kreativitas, intelegensia, serta kemampuan intelektualitas seseorang, yang dihubungkan pula dengan kemahakuasaan manifestasi Tuhan.

Dari penggalan lirik ini bisa dimaknai, bahwa dalam sebuah hubungan seringkali ada pertikaian, prasangka dan kesalahpahaman. Namun, dari hal-hal inilah kita belajar untuk saling memperbaiki diri dan tak mengulangi kasalahan itu lagi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: