Bukan Daging Sapi, Kerbau Indonesia Diekspor ke Australia
Bukan Daging Sapi, Kerbau Indonesia Diimpor ke Australia--(Surabaya Post, 8-9-1983) Koleksi Surat Kabar Langka Perpustakaan Nasional RI
RADARUTARA.ID - Ternyata, pada masa lalu, Indonesia pernah mengimpor kerbau ke Australia. Pada masa itu, bukan daging sapi. Ini terjadi di abad ke-19.
Orang-orang Inggris pertama kali datang untuk bermukim di pantai utara benua Australia di awal abad ke 19-an. Bagian utara Northern Territory Australia ini sangat luas dan beriklim tropis.
Para pemukim pertama dari Inggris ini kemudian mendatangkan kerbau dari Indonesia antara sekitar tahun 1820-1840 an.
Karena para pemukim pertama ini tidak langsung dapat menyesuaikan perbedaan iklm yang jauh berbeda dengan negeri asalnya, maka kerbau-kerbau yang rencananya mau dipelihara, dibiarkan berkeliaran begitu saja hingga jumlahnya menjadi berlipat ganda karena kondisi lingkungan yang cocok sekali dengan kerbau tersebut.
Dikutip dari Perpusnas, ketika Darwin, ibukota Northern Territorry didirikan pada tahun 1869 dan berhasil menjadi pemukiman pertama orang-orang Eropa di pantai utara Australia, jumlah kerbau liar yang berkeliaran di daerah sekitarnya sudah mencapai ribuan.
Di awal tahun 1980-an ada sekitar 250.000 kerbau liar di bagian utara Australia.
Pemerintah setempat kemudian mengembangkan perdagangan kulit kerbau dan mereka sudah lama memiliki industri ekspor daging kerbau.
Setiap tahunnya sekitar 30.000 kerbau liar ditangkap dan dikirim ke tempat pemotongan untuk memenuhi permintaan daging dari luar negeri selain untuk kebutuhan pertanian para negara pengimpor (kala belum banyak digunakan teknologi pertanian). Dan salah satunya diekspor kembali ke Indonesia
Kerbau-kerbau Australia asal Indonesia ini terbukti sangat berguna sebagai binatang pembantu pertanian, dan bebas dari penyakit seperti rinderpest, lalat yang menyebarkan cacing pita dan penyakit mulut dan kuku. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: surabaya post - koleksi surat kabar langka perpusnas ri