CNG, Lebih Murah dari Pertalite dan Solar, Gampang Didapat, Hemat Kebangetan

CNG, Lebih Murah dari Pertalite dan Solar, Gampang Didapat, Hemat Kebangetan

CNG, Lebih Murah dari Pertalite dan Solar, Gampang Didapat, Hemat Kebangetan--

RADARUTARA.ID - CNG (Comressed Natural Gas) merupakan bahan bakar berbasis gas alam yang sudah dimampatkan. Bahan ini menjadi pengganti bahan bakar minyak (BBM) yang selama ini menjadi konsumsi utama masyarakat. Bahanya pun mudah didapat, lebih hemat dan lebih murah dari Pertalite dan Solar.

Di Indonesia, CNG dikenal juga oleh masyarakat sebagai Bahan Bakar Gas (BBG) yang saat ini biasa digunakan sebagai bahan bakar layanan transportasi umum milik negara, seperti bus Trans Jakarta. Negara Indonesia berwacana untuk mengadopsi teknologi CNG sebagai ganti dari bahan bakar solar karena berdasarkan pertimbangan CNG dengan buangan atau emisi yang tidak berbahaya dan lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan bahan bakar bensin maupun solar. 

Dikutip dari ESDM, harga CNG yang ditetapkan pemerintah awalnya Rp 3.100 per liter setara premium (lsp), namun pemerintah berencana menaikkan harga CNG menjadi Rp 4.100 per lsp sebab belum mencapai harga keekonomisan.

Sedangkan untuk harga Pertalite di seluruh Indonesia melalui program Satu Harga yang memiliki kualitas oktan RON 90 dijual Rp 10.000 per liternya. Bahkan dibandingkan dengan harga BBM Solar subsidi dengan kualitas CN 48 harga CNG jauh lebih murah, BBM Solar dijual dengan harga Rp 6.800 per liter. 

Bahan Bakar Gas untuk kendaraan bermotor yang disebutkan dalam laman ESDM ialah LGV yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari campuran propane (C3) dan butane (C4). Dilihat dari kualitas pembakaran CNG melebihi Pertamax Turbo RON 98 yang ramah lingkungan karena tekanannya berkisar antara 8-12 bar, jauh lebih kecil ketimbang CNG yang tekanannya mencapai 200 bar. 

Saat ini pemerintah sedang membahas aturan soal pembatasan pembelian Solar dan Pertalite subsidi. Dengan tujuan untuk memastikan BBM subsidi Pertamina itu tepat sasaran. Oleh karena itu, kemungkinan besar konsumen BBM diprediksi akan mulai beralih ke CNG sebagai bahan bakar pengganti BBM.

Penggunaan BBM subsidi yang tidak tepat sasaran dan masih sering dipakai oleh kendaraan-kendaraan mewah dan mahal. Untuk itu Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif ingin segera membahas revisi Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM. Pada intinya akan diatur kriteria kendaraan yang dapat menggunakan BBM bersubsidi, baik Pertalite maupun Solar. 

Direktur Utama PGN M. Haryo Yunianto mengungkapkan, kenaikan harga minyak dunia dan BBm dalam negri menjadi waktu yang tepat untuk mengoptimalisasi gas bumi.

Selanjutnya pihak Pertamina akan memanfaatkan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN dalam rangka mendukung konversi BBM ke CNG. Saat ini terdapat 35 SPBG untuk direaktivasi bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi. 

Lalu bagaimana cara konversi dari BBM ke CNG? Prosesnya tidak sulit, pemilik kendaraan hanya perlu merubah tangki BBM menjadi tangki CNG serta menambahnya dengan konverter kit.

Pemasangannya bisa melalui bengkel yang memberikan jasa penggantuan tangki CNG dan konverter kit dan tentunya dengan harga yang terjangkau. *

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: