Sulap Sawah jadi Tempat Wisata, Ekonomi Petani Desa Karya Jaya Ditarget Tumbuh

Sulap Sawah jadi Tempat Wisata, Ekonomi Petani Desa Karya Jaya Ditarget Tumbuh

Lahan persawahan di Desa Karya Jaya yang mulai dilengkapi fasilitas untuk kian memanjakan pengunjung yang hampir setiap hari datang ke lokasi ini--

MARGA SAKTI SEBELAT, RU.ID - Kini, lahan sawah di Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat, Kabupaten Bengkulu Utara yang menjadi penyuplai pangan beras lokal di Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), sudah menjadi salah satu tempat masyarakat atau petani di Desa Karya Jaya untuk menambah pundi-pundi pendapatan. 

Ini setelah gagasan inovatif yang diusung oleh pemerintah desa (Pemdes) Karya Jaya dengan melibatkan peran kelompok tani (Poktan) berhasil menyulap lahan persawahan menjadi sebuah tempat wisata

Pengembangan wisata buatan dengan menyajikan pemandangan hijaunya hamparan sawah ini digadang-gadang dapat mendukung perekonomian dan memiliki implikasi penting bagi pembangunan ekonomi masyarakat di Desa Karya Jaya di masa mendatang. 

Kepada RadarUtara.ID, Kepala Desa Karya Jaya, Waskito, mengatakan sejak beberapa tahun sebelumnya sebenarnya pemdes sudah melihat potensi wisata yang ada di areal lahan persawahan milik masyarakat di desa ini. Kendati kondisi infrastruktur di areal persawahan di kala itu belum sebaik saat ini. Namun, areal persawahan itu sudah didatangi oleh masyarakat dari luar desa untuk bersantai dan melihat pemandangannya. Tak hanya itu, pengunjung yang datang juga selalu berswafoto dengan latar pemandangan sawah yang ada.


Dukungan BPD Karya Jaya untuk pengembangan wisata di desa ini juga sangat kuat --

"Meski fasilitas dan infrastrukturnya belum komplit seperti sekarang. Sudah cukup representatif untuk dikunjungi hanya untuk menikmati hamparan sawah dengan angin sepoi-sepoi khas persawahan. Berangkat dari situ lah, kita (desa) dan petani mencoba untuk membuat gagasan atau inovasi. Agar lahan persawahan yang ada di desa ini tidak hanya sekedar menjadi sumber penyuplai beras, tetapi bagaimana caranya bisa menjadi pusat ekonomi baru bagi petani dan masyarakat sekitar. Sehingga jadilah tempat wisata baru ini," ungkapnya.

Dibeberkan Kades, proses perubahan areal persawahan di desanya menjadi tempat wisata baru, tidak terlepas dari keseriusan dan dukungan desa dalam mengelola dana desa (DD). Dimana dalam konteks pembangunan di sektor ini. Desa telah menggelontorkan sejumlah anggaran DD khusus sebesar 20 persen yang bersumber dari program ketahanan pangan. 


Tampak proses pembangunan fasilitas penunjang di sekitar persawahan Desa Karya Jaya--

"Konsep pembangunan yang kita usung di sektor ini adalah paduan dari program ketahanan pangan dengan pengembangan wisata melalui potensi lahan persawahan yang dimiliki masyarakat. Jadi anggaran program ketahanan pangan dari DD sengaja kita realisasikan untuk membangun infrastruktur di areal persawahan. Jadinya seperti yang kita lihat hari ini. Jalan di sekitar persawahan dalam kondisi mulus, dipercantik dengan lokasi selfie atau swafoto, pohon-pohon kita beri warna dan beberapa lokasi kita atur dan sediakan untuk masyarakat berjualan," bebernya.

Kades optimis, dengan konsep pembangunan yang tetap mempertahankan kearifan lokal yang ada ini. Ekonomi petani dan masyarakat di desanya akan tumbuh. Pasalnya, selain mengoptimalkan akses produksi pertanian sawah, petani atau masyarakat juga memiliki peluang baru untuk menggarap potensi dari pengunjung.


Kekompakan para pemangku kepentingan untuk meningkatkan ekonomi warga dan pengembangan wahana wisata baru ini menjadi modal kuat Pemdes Karya Jaya--

"Petani tetap fokus menggarap persawahan dan mendapat hasil dari tanamannya. Di sisi lain, petani juga bisa memanfaatkan peluang wisata yang ada untuk menjalankan kegiatan UMKM-nya. Bisa dengan cara berjualan, atau dengan menambah jenis tanaman sayur yang nantinya bisa dijual langsung pada pengunjung," sambungnya.

Lebih jauh Waskito memastikan, pemerintah desa akan terus memberikan dukungan pembangunan di lokasi persawahan ini. Menurutnya, masih banyak fasilitas-fasilitas penunjang di areal persawahan yang harus dipenuhi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan. 

"Dukungan anggaran di tahun berikutnya akan tetap kita berikan untuk memenuhi fasilitas lainnya. Beberapa rencana pembangunan seperti kolam renang di atas lahan hibah yang kita miliki juga akan berusaha kita penuhi sesuai kemampuan anggaran yang nantinya kita miliki. Intinya kami akan tetap konsen dan fokus untuk menyukseskan pembangunam di sektor ini. Dengan target ekonomi petani serta masyarakat umum yang ada di sekitar desa bisa tumbuh," demikian Kades.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: