Maksimalkan Komoditi Kopi, Dewi Coryati: Kolaborasi Jadi Kunci Penting

Maksimalkan Komoditi Kopi, Dewi Coryati: Kolaborasi Jadi Kunci Penting

Bimtek seni menjual dan mengelola kopi di Provinsi Bengkulu--

BENGKULU RU.ID - Dalam memaksimalkan keberadaan komoditi kopi di Provinsi Bengkulu, dibutuhkan kolaborasi antar pihak. Ini disampaikan Anggota Komisi X DPR RI, Hj. Dewi Coryati, M.Si, disela-sela Bimbingan Teknis (Bimtek) seni menjual dan mengelola kopi yang bekerjasama dengan Politeknik Pariwisata Palembang, Selasa (29/11).

Menurutnya, Provinsi Bengkulu merupakan salah satu daerah produsen kopi terbesar di Indonesia. Ditambah lagi cita rasa kopi Bengkulu sudah cukup dikenal dan diakui secara nasional dan internasional.

"Tentu kedua hal itu termasuk nilai lebih yang dimiliki kopi Bengkulu. Tapi tanpa diiringi dengan penjualan dan pengelolaan yang baik, semuanya jadi sia-sia," ungkap Dewi.

Sehingga, lanjut Dewi, tetap dibutuhkan yang namanya seni menjual dan mengelola. Melalui Bimtek yang diikuti sekitar 75 peserta dari beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bengkulu, diharapkan dapat meningkatkan Sumberdaya Manusia (SDM) penjual dan pengelola kopi di Bengkulu. Supaya nantinya komoditi kopi itu benar-benar berdampak pada peningkatan ekonomi.

"Sederhananya seperti ini, kalau kita menjual kopi dengan biasa-biasa saja, maka harga kopi yang kita jual per cangkirnya cuma Rp 5.000. Bandingkan jika kita memiliki seni menjual dan mengelola kopi dengan baik, pasti harga jual per cangkirnya bisa lebih dari itu. Dengan begitu akhirnya para pelaku UMKM bisa merasakan dampak secara ekonomi dari menjual kopi," kata Dewi.

Ia menambahkan, meskipun demikian untuk menumbuhkan seni menjual dan mengelola kopi itu, harus mengedepankan kolaborasi sejumlah pihak. Mulai dari petani, penjual, pemerintah, akademisi dan lainnya.

"Makanya melalui Bimtek ini kita mendorong agar kolaborasi yang dimaksud bisa terwujud. Karena kolaborasi itu merupakan kunci penting," tegas Dewi.

Sementara Perwakilan Politeknik Pariwisata Palembang, Dr. Muh. Yahyaddin, MM, CHE mengatakan, seni menjual dan mengelola kopi memiliki peran besar untuk memaksimalkan komoditi kopi.

"Apalagi saat ini tingkat konsumsi selalu naik setiap tahunnya. Dengan demikian kita meyakini komoditi ini bisa memberikan dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah," ujarnya.

Dibagian lain, Kadis Parekraf Provinsi Bengkulu, Saidirman mengemukakan, banyak manfaat dengan keberadaan komoditas kopi, salah satunya dapat menciptakan lapangan kerja.

"Makanya salah satu program yang kita inisiasi yakni mendorong hotel dan restaurant di Bengkulu menjual kopi Bengkulu," demikian Saidirman. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: