Lahir di Tanah Rejang, Nama Kakek Ashanty Diusulkan jadi Nama IAIN Curup

Lahir di Tanah Rejang, Nama Kakek Ashanty Diusulkan jadi Nama IAIN Curup

Ashanty bersama Anang Hermansyah dan anak-anaknya. Terlihat Arsya yang baru saja merilis lagu baru.--

RADARUTARA.ID - Nama Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Curup yang ada di Kabupaten Rejang Lebong diusulkan diganti dengan nama kakek artis top Ibukota, Ashanty yang tak lain istri dari Anang Hermansyah.

Bukan tanpa alasan, usulan ini lantaran kakek Ashanty adalah seorang pahlawan nasional kelahiran Muara Aman, Lebong pada 91 tahun silam, atau tepatnya pada 13 Juni 1931.

Alhasil, artis bernama lengkap Ashanti Hastuti, S.Sos, MM atau juga terkadang disebut Ashanty Siddik Hasnoputro ini lahir di Tanah Rejang.

Dikutip dari berbagai sumber, kakek Ashanty bernama Prof. Dr. KH. Abdullah Siddik. Beliau adalah seorang pahlawan nasional yang pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno, pernah menjadi diplomat.

BACA JUGA:Cicit Gubernur Terakhir Benteng Marlborough Bakal ke Bengkulu

Tak hanya itu, Prof. Dr. KH. Abdullah Siddik juga menulis buku yang hingga saat ini menjadi salah satu referensi utama dalam penerapan hukum adat Rejang. Buku itu berjudul Hukum Adat Rejang, yang diterbitkan di tahun 1980 oleh Balai Pustaka, Jakarta.

Rencananya, poengusulan nama kakek Ashanty menjadi nama IAIN Curup ini sendiri akan dihadiri langsung oleh Ashantyt di Kabupaten Rejang Lebong pada 16 November 2022 mendatang.

Tak sendiri, kedatangan Ashanty ke tanah leluhurnya ini rencananya akan ditemani oleh sang suami, Anang Hermansyah bersama anaknya Aurel Hermansyah dan menantunya, Atta Halilintar, berikut anaknya yang lain.

Di tanggal yang sama, Ashanty dan keluarga juga rencananya akan ziarah di makam buyutnya yang berada di Kelurahan Talang Rimbo Baru, Kecamatan Curup Tengah.

BACA JUGA:Minta Fee Proyek, Segini TPP Kepala Dinas Pendidikan Bengkulu Utara

Usai ziarah, Ashanty dan Anang Hermansyah bersama keluarga juga akan mengunjungi rumah tua, yang menjadi tempat dimana sang kakek menghabiskan masa kecilnya di Kota Curup, yang hingga kini masih asli terbuat dari papan, dengan konstruksi dua lantai berukuran 10x24 meter yang berada di Pasar Tengah Kota Curup.

Saat ini, rumah ini sendiri masih dalam kondisi terurus lantaran dihuni oleh keturunan langsung dari Prof. Dr. KH. Abdullah Siddik, yang tak lain kakek Ashanty yang masih tinggal di Kota Curup.

Diketahui, agenda kedatangan Ashanty ke Provinsi Bengkulu pada 16 November mendatang, selain dalam rangka mengunjungi tanah leluhur, juga lantaran Ashanty akan didaulat oleh Pemerintah Provinsi Bengkulu, untuk menjadi Duta Kebudayaan Provinsi Bengkulu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: