Wabah DBD di Suka Negara Tembus 22 Kasus
Ilustrasi DBD--
MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID- Wabah DBD di Desa Suka Negara, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) tak bisa dianggap sepele lagi.
Sesuai data dan informasi yang berhasil dihimpun oleh Radar Utara hingga Selasa (8/11) hari, ini. Wabah DBD di Desa Suka Negara telah menimbulkan 22 kasus yang menimpa warga di Desa Suka Negara.
Usia penderitanya pun bervariasi. Mulai dari orang dewasa hingga anak-anak. Dan dari total 22 kasus yang berhasil di data, itu salah satu pasien dinyatakan meninggal dunia (MD).
"Dari data yang kita ambil dari sejumlah klinik. Sampai hari, ini sudah ada 22 kasus DBD yang menimpa warga kami di Suka Negara. Salah satu pasien diantaranya meninggal dunia," ungkap Ketua BPD Suka Negara, Leo Fernando.
Leo menilai, angka kasus DBD yang terjadi di wilayahnya itu, dianggap sudah diluar ambang kewajaran. Bahkan Leo meyakini, jumlah kasus DBD di desanya, berpotensi masih akan terus bertambah.
"Kalau melihat kondisi saat, ini sepertinya jumlah kasus itu masih akan bertambah. Karena sampai sekarang warga kita yang dirawat dan terjangkit DBD di klinik masih ada. Dan posisinya bergantian, dimana satu pasien sembuh pasien lainnya menyusul masuk ke RS atau klinik," ungkapnya.
Leo berharap, pemerintah daerah melalui dinas terkait bisa bersinergi untuk menuntaskan kasus DBD yang terjadi di desanya itu.
Diakui Leo, kasus DBD yang terjadi di desanya, ini sudah berlangsung sejak lima bulan terakhir. Beberapa penanganan terhadap tempat tinggal pasien positif DBD sudah dilakukan berulang kali oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Suka Makmur.
Tapi nampaknya menurut Leo, upaya yang ditempuh oleh petugas itu belum cukup untuk mengendalikan kasus yang terjadi.
"Kami ingin ada sinergi konkret dilapangan antara desa dan dinas terkait yang dampaknya benar-benar bisa menuntaskan kasus DBD yang terjadi di desa kita saat, ini. Bahkan fogging saja dirasa tidak cukup jika hanya di satu titik, namun jika dilaksanakan secara menyeluruh kemungkinam bisa berpengaruh," lanjutnya.
Bahkan dirinya juga mengajak warga untuk mendukung upaya pemberantasan nyamuk di desa, dengan mengoptimalkan kegiatan goro bersih-bersih lingkungan. Dimana cara ini diyakini bisa lebih ampuh jika dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan.
"Insya Allah jika tindakan ini berjalan, wabah ini bisa kita kendalikan lebih baik lagi," tutupnya.*
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: