Selain Paracetamol Cair, Ini Obat yang Mengandung Etilen Glikol

Selain Paracetamol Cair, Ini Obat yang Mengandung Etilen Glikol

Ilustrasi paracetamol cair--

ARGA MAKMUR RU.ID - Pascadikeluarkannya instruksi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) atas larangan sementara untuk menjual atau meresepkan obat dalam bentuk cair atau syrup, untuk mencegah terjadinya gagal ginjal akut ada anak. Ternyata, hal ini dilakukan lantaran adanya kandungan Etilen Glikol sebagai pemicu gagal ginjal.

Untuk itu, selain Tenaga Kesehatan dan juga pihak Apotek, masyarakat juga harus mengetahui kandungan obat dan jenis obat apa saja yang berbahaya bagi kesehatan anak. Terutama obat-obatan yang mengandung Etilen dan Glikol, yang diduga menjadi penyebab munculnya penyakit gagal ginjal akut.

"Seperti yang kita ketahui, saat ini informasi yang tengah marak di masyarakat yakni mengenai penyakit gagal ginjal akut. Dan sebaiknya para orang tua bisa mengetahui informasi mengenai penyebab penyakit itu sendiri," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Samsul Maarif, SKM, M.Kes.

Ditambahkan Kadis, dari hasil penelitian Kemenkes, setidaknya ada tiga zat kimia berbahaya yang ditemukan pada obat syrup yang dikonsumsi oleh pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut, yakni ethylene glycol (EG), diethylene glycol (DG), dan ethylene glycol butyl ether (EGBE). Dimana seharusnya kandungan obat tersebut seharusnya tidak terdapat dalam obat-obatan syrup dan kalaupun ada harus sangat sedikit kadarnya.

"Dibutuhkan kerjasama dari semua pihak agar jangan sampai anak-anak kita sampai salah minum obat," lanjutnya.

Mengutip data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), obat yang diduga mengandung cemaran DEG dan EG selain Paracetamol adalah produk obat bermerek dagang Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup, produksi Maiden Pharmaceuticals Limited, India.

"Dari data yang ada keempat produk obat tersebut sejauh ini tidak terdaftar sebagai produk yang beredar di Indonesia," tutup Kadis. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: