IPW Minta Kapolri Cabut Izin Seluruh Kompetisi, Ketua PSSI Harusnya Malu

IPW Minta Kapolri Cabut Izin Seluruh Kompetisi, Ketua PSSI Harusnya Malu

Tragedi Kanjuruhan membuat IPW mendesak Kapolri mencabut seluruh izin kompetisi PSSI--

RADARUTARA.ID - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang dalam laga Arema vs Persebaya, Sabtu (1/10/2022) yang menimbulkan ratusan korban jiwa membuat banyak pihak prihatin. Bahkan, Indonesia Police Watch (IPW) mendesak Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk mencabut ijin penyelenggaraan sementara seluruh kompetisi liga yang dilakukan PSSI sebagai bahan evaluasi harkamtibmas.

Tak hanya itu, IPW juga meminta Kapolri melakukan evaluasi sistem pengamanan kepolisian dalam mengendalikan kericuhan sepak bola.

Dalam rilis IPW, kericuhan dalam tragedi tragis itu berawal dari kekecewaan suporter tim tuan rumah yang turun ke lapangan tanpa dapat dikendalikan oleh pihak keamanan. Bahkan, aparat kepolisian yang tidak sebanding dengan jumlah penonton, secara membabi buta menembakkan gas air mata sehingga menimbulkan kepanikan terhadap penonton yang jumlahnya ribuan.

Dikatakan Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, akibat kejadian ini banyak penonton yang sulit bernapas dan pingsan. Sehingga, banyak jatuh korban yang terinjak-injak di sekitar Stadion Kanjuruhan Malang.

BACA JUGA:Tragedi Kanjuruhan, Terima Kasih Aremania

"Padahal, penggunaan gas air mata di stadion sepak bola sesuai aturan FIFA dilarang. Hal itu tercantum dalam FIFA Stadium Safety and Security Regulations pada pasal 19 huruf b disebutkan bahwa sama sekali tidak diperbolehkan mempergunakan senjata api atau gas pengendali massa," ungkapnya.

Oleh karena itu, IPW mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit juga harus mencopot Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat yang bertanggung jawab dalam mengendalikan pengamanan pada pertandingan antara tuan rumah Arema FC Malang melawan Persebaya Surabaya. Kemudian, memerintahkan Kapolda Jawa Timur Irjen Nico Afinta untuk mempidanakan panitia penyelenggara pertandingan antara Arema FC vs Persebaya pada Sabtu (1 Oktober 2022).

IPW meminta, jatuhnya korban tewas di sepakbola nasional ini, harus diusut tuntas pihak kepolisian. Jangan sampai pidana dari jatuhnya suporter di Indonesia menguap begitu saja seperti hilangnya nyawa dua bobotoh di Stadion Gelora Bandung Lautan Api pada bulan Juni lalu. 

"Lebih penting dari tewasnya 127 suporter tersebut, Presiden Jokowi harus memberikan perhatian terhadap dunia sepakbola di Indonesia yang selalu ricuh dan menelan korban jiwa. Kemudian, Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (Iwan Bule) seharusnya malu dan mengundurkan diri dengan adanya peristiwa terburuk di sepak bola nasional," demikian Teguh. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: