Pasien DBD Meninggal, Dewan Minta Dinkes BU Tak Anggap Sepele

Pasien DBD Meninggal, Dewan Minta Dinkes BU Tak Anggap Sepele

Ilustrasi DBD--

PUTRI HIJAU RU.ID - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS) terus mengalami lonjakan di periode September hingga Oktober 2022. Bahkan, ada pasien yang telah dinyatakan meninggal dunia akibat penyakit ini.

Informasi dihimpun RadarUtara.ID, dari sejumlah data pasien penderita DBD yang ditangani di sejumlah fasilitas kesehatan klinik swasta maupun Puskesmas pada Sabtu (1/10) hari ini, ada 20 lebih kasus DBD yang terjadi.

Pastinya, lonjakan kasus paling signifikan didominasi oleh pasien yang berasal dari Desa Suka Negara di Kecamatan Marga Sakti Sebelat, kemudian Desa Pasar Sebelat hingga lingkungan PT Pamor Ganda di Kecamatan Putri Hijau. 

Bahayanya, dari 20 lebih pasien yang menjalani perawatan medis, ada satu pasien asal Desa Suka Negara yang meninggal dunia akibat serangan virus DBD ini.

Kepada RadarUtara.ID, salah satu dokter umum klinik swasta di Putri Hijau, dr Jiwa Zhaki Adiguna, mengatakan, hingga September 2022, kasus DBD di Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan MSS mengalami lonjakan yang cukup siginifikan. 

Terbanyak kata Zhaki, pasien berasal dari Desa Suka Negara, kemudian dari Desa Pasar Sebelat dan lingkungan PT Pamor Ganda, Kecamatan Putri Hijau. Menariknya kata Zhaki, umumnya pasien penderita DBD asal Desa Suka Negara dan beberapa desa lainnya ini berasal dari dalam satu anggota keluarga hingga tetangga kanan kiri dimana kasus terjadi. 

"Khusus pasien yang sempat kami tangani di Puskesmas Perawatan Sebelat ada 3 pasien dan untuk penanganan di Klinik, total hingga akhir bulan September ada 20 pasien lebih," ungkapnya.

Ditambahkan dokter muda yang turut bertugas di Puskesmas Perawatan Sebelat ini, seluruh pasien DBD yang terkonfirmasi di Puskesmas maupun klinik telah didukung dengan hasil pemeriksaan laboratorium. Bahkan, salah satu pasien asal Desa Suka Negara meninggal dunia.

"Satu pasien asal Desa Suka Negara meninggal dunia di RS Bengkulu setelah kita rujuk dari klinik. Kasus itu terjadi sekitar dua minggu lalu," ungkapnya.

Atas kasus DBD yang terjadi, Zhaki menghimbau seluruh masyarakat di wilayah sebaran, khususnya Desa Suka Negara, Desa Pasar Sebelat hingga perumahan yang berada di PT Pamor Ganda agar lebih waspada.

"Bagi pasien yang mengalami gangguan kesehatan dengan gejala DBD segera periksakan diri ke pusat kesehatan terdekat. Dan kepada masyarakat lainnya terkhusus yang tempat tinggalnya berada di sekitar lokasi timbulnya kasus, agar menjaga kebersihan lingkungannya dengan menerapkan 3M, yakni menguras tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis atau mendaur ulang," imbaunya.

Terpisah salah satu anggota DPRD Bengkulu Utara, Edi Putra, SIP, meminta Dinas Kesehatan Bengkulu Utara tak menganggap sepele wabah DBD yang saat ini menimpa masyarakat di Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan MSS.

"Langkah konkret harus segera dilakukan oleh Dinkes BU melalui jajarannya di tingkat Puskesmas. Upaya PSM, pemberian abate sampai fogging ke lokasi terjadinya kasus harus lebih dimasifkan kembali," desaknya.

Ditambahkannya, penanganan DBD tidak bisa dilakukan oleh petugas kesehatan dengan sikap pasif atau menunggu setelah timbulnya kasus. Tindakan pencegahan dengan mengutamakan aksi jemput bola harus dilakukan lebih maksimal lagi oleh petugas kesehatan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: