Diserang DBD, Warga Desa Suka Negara Harus Terapkan 3M

Diserang DBD, Warga Desa Suka Negara Harus Terapkan 3M

Petugas surveilans Puskesmas Suka Makmur saat melaksanakan penyelidikan epidemiologi di rumah warga Desa Suka Negara yang dinyatakan positif DBD.--

MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Sudah hampir satu bulan terakhir ini, serangan virus Demam Berdarah Dengue (DBD) mendominasi gangguan kesehatan pada warga Desa Suka Negara, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS). Akibatnya, tidak sedikit masyarakat di Suka Negara yang mengalami demam tinggi hingga harus mendapatkan perawatan serius di sejumlah fasilitas kesehatan. 

Kepada RadarUtara.ID, Kepala Puskesmas Suka Makmur, dr Nanang Rahmat, mengatakan, masyarakat di Desa Suka Negara yang sempat menderita demam tinggi hingga menjalani perawatan di sejumlah fasilitas kesehatan dinyatakan positif terjangkit oleh virus DBD. 

"Setiap ada laporan DBD langsung dilakukan penyelidikan epidemiologi (PE) oleh petugas surveilans. Tapi dengan syarat harus ada bukti laboratorium pemeriksaan hematologi," terangnya.

Selain tindakan PE, diungkapkan Nanang, langkah edukasi, penaburan Abate dan PSN juga terus diupayakan oleh petugas surveilans ke tempat tinggal pasien positif DBD.

Hanya saja, dari seluruh rangkaian tindakan yang ditempuh oleh petugas ini akan sia-sia jika tidak dibarengi dengan upaya dari masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggalnya dengan cara menerapkan langkah 3M plus. 

"Sebenarnya yang paling utama dalam pencegahan dan penanganan DBD adalah penerapan 3M oleh warga itu sendiri. Karena serangan DBD berbeda dengan penyakit lain. Penyebab DBD ditentukan oleh kebersihan masyarakat. Untuk itu, dalam penanganan serangan DBD warga juga harus menerapkan 3M," imbaunya.

Nanang meminta pemerintah desa agar proaktif ikut mengedukasi masyarakatnya dalam menjaga kebersihan lingkungan.

"Gotong royong untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal harus digerakkan oleh desa bersama masyarakat. Dan setiap kasus positif DBD agar segera dilaporkan kepada kami (Puskesmas). Agar segera mendapat penanganan," pinta Kapus. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: