Operator SIKS-NG Diminta Aktif Perbaiki Data Penerima Bansos

Operator SIKS-NG Diminta Aktif Perbaiki Data Penerima Bansos

Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG)--

ULOK KUPAI RU.ID - Operator Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next Generation (SIKS-NG) di setiap desa diminta aktif melakukan perbaikan data penerima bantuan sosial (bansos) yang berasal dari pemerintah pusat.

Hal ini disampaikan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Dinas Sosial Bengkulu Utara, Wilayah Kecamatan Ulok Kupai, Iskandar. Menurutnya, upaya perbaikan data penerima bansos secara berkala sangat penting dilakukan. 

Hal ini dimaksudkan, agar tidak menimbulkan kesenjangan, sehingga bantuan bisa tepat sasaran tanpa menimbulkan gejolak sosial di tengah masyarakat. 

"Operator SIKS-NG harus berpegang teguh pada ketentuan kriteria penerima bantuan yang sudah ditetapkan. Sehingga penerima nanti tepat sasaran. Tidak boleh berdasarkan unsur-unsur lain," terangnya.

Apalagi, persoalan bantuan sosial ini seringkali menjadi pemicu persoalan di desa. Maka, perangkat desa yang bertugas menjadi operator SIKS-NG harus selalu memperbaharui jika ada perubahan data.

Ditegaskan Iskandar, perbaikan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) penerima bantuan dapat dilakukan secara berkala oleh setiap operator desa melalui aplikasi SIKS-NG secara online. Data tersebut secara otomatis akan langsung terkoneksi dengan data yang dimiliki oleh pemerintah daerah hingga pusat.

"Sekarang, data penerima bantuan di pemerintah pusat, itu berdasarkan data berkala yang dikirimkan oleh operator SIKS-NG," terangnya.

Sehingga, ketika program bantuan oleh pemerintah pusat diturunkan, maka data penerima di masing-masing desa akan mengacu pada data yang sudah terinput di dalam aplikasi SIKS-NG.

"Silakan perbaiki secara berkala lewat aplikasi SIKS-NG. Misalkan ada data penerima yang dinilai tidak sesuai kriteria dan ada masyarakat yang harusnya menerima bansos tapi tidak terdata. Operator desa bisa melakukan perubahan. Biasanya, masalah penerima bantuan ini timbul karena petugas operator di desa tidak proaktif meng-update data masyarakatnya," ungkapnya.

Lebih jauh pihaknya memastikan seluruh operator desa telah menguasai pengoperasian aplikasi SIKS-NG.

"Asal aplikasi tidak sedang ada masalah. Proses penginputan data bisa dilakukan sewaktu-waktu. Bahkan belum lama ini seluruh petugas operator sudah menjalani bimbingan teknis. Sehingga tidak ada kendala lagi bagi operator untuk tidak melaksanakan perbaikan data secara berkala," demikian Iskandar. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: