Dua Kali Diukur, Jembatan Air Mumbang Tak Kunjung Dibangun

Kondisi jembatan air mumbang di Desa Karya Jaya yang telah puluhan tahun tak kunjung diperbaiki--
MARGA SAKTI SEBELAT RU.ID - Rasa kecewa disampaikan oleh Kepala Desa Karya Jaya, Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Waskito, ke pihak terkait di jajaran Pemprov Bengkulu. Kekecewaan itu menyusul sikap Pemprov Bengkulu yang sampai saat ini tak kunjung serius merealisasikan pembangunan jembatan Air Mumbang yang ada di Desa Karya Jaya.
Padahal kata Kades, sudah dua kali Ia menandatangani SPPD dan menerima kunjungan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu untuk melaksanakan pengukuran hingga pengeboran sampel terhadap bangunan jembatan di desa itu.
Tapi sayangnya kata Kades, pengukuran yang sudah dua kali dilakukan oleh Dinas PUPR Provinsi Bengkulu, dinilai hanya sekedar harapan palsu. Dipastikan Kades, sampai sekarang kondisi jembatan yang berada di jalan poros desanya dan berfungsi sebagai akses penghubung antar kecamatan itu belum pernah ditangani secara konkret.
"Dua kali kami kena PHP. Sampai sekarang belum ada realisasi dari pihak mana pun, untuk menangani kerusakan akses jembatan di desa kita ini," kesalnya.
Sementara ini, Kades tak bisa berharap banyak. Ia hanya bisa pasrah dengan kondisi kerusakan jembatan tersebut.
BACA JUGA:Penyalahgunaan BBM Subsidi, Polsek Putri Hijau Amankan 1 Ton Solar
BACA JUGA:Ini Tanda Kesehatan Tubuh Dilihat dari Warna Urine
"Harusnya segera ditangani. Karena konstruksi jembatan sudah tidak kokoh lagi. Tapi mau gimana lagi. Dari usulan yang kami sampaikan setiap tahunnya belum ada yang diseriusi. Hanya sebatas ukur-ukur saja," imbuhnya.
Lebih jauh Kades, tak mau ambil pusing atas kerusakan yang terjadi kepada akses jembatan di desanya itu. Jika jembatan itu harus putus, Ia mengaku sudah mengingatkan pihak terkait.
"Intinya kami dari desa sudah ada upaya untuk mengingatkan dan mengusulkan. Masalah di kemudian hari nanti jembatan itu terputus. Itu resiko bersama. Terutama pihak Pemprov Bengkulu selaku pihak yang bertanggung jawab atas keberadaan aset jembatan tersebut," demikian Kades. *
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: