Olah Limbah jadi Energi Terbarukan, Proyek CDM PT Alno Didukung Masyarakat

Olah Limbah jadi Energi Terbarukan, Proyek CDM PT Alno Didukung Masyarakat

Sosialisasi pelaksanaan program pengurangan gas emisi oleh PT Alno Agro Utama-Sumindo--

NAPAL PUTIH RU.ID - Manajemen Alno Eastern Plantation Group (AEP) melalui anak usahanya PT Alno Agro Utama-Sumindo membuat proyek baru dalam pengelolaan limbah. Hal ini dilakukan sebagai upaya membuat pabrik kelapa sawit (PKS) semakin ramah lingkungan. Proyek Clean Development Mechanism (CDM) yang mengubah limbah cair menjadi energi terbarukan inipun mendapat dukungan penuh dari masyarakat serta jajaran pemerintahan desa penyangga di sekitar perusahaan.

Hal ini terungkap dari jalannya kegiatan Stakeholder Meeting for CDM Project yang berlangsung di Mess Executive PT Alno Agro Utama-Sumindo, Desa Napal Putih, Kecamatan Napal Putih pada Jumat (26/8) lalu. 

Pantauan RadarUtara.ID, proyek CDM ini, merupakan salah satu peluang bagi pelaku industri untuk berpartisipasi dalam isu pemanasan global (global warming issue), yang telah disepakati oleh beberapa negara maju untuk menurunkan green house gases (GHG) atau gas rumah kaca yang menimbulkan pemanasan global. 

Salah satu cara yang digunakan untuk mengatasi dampak-dampak lingkungan tersebut melalui program CDM di negara berkembang, termasuk di Indonesia.

Peluang besar ini sebenarnya telah dimiliki oleh seluruh pelaku industri di Indonesia. Misalnya pembangkit listrik, tambang, industri manufacture, industri penerbangan, perkebunan, peternakan dan industri lainnya. 

Semua sektor industri itu dapat menjalankan program CDM ini, misalnya dengan mengganti bahan bakar yang lebih ramah lingkungan memasang anaerobic sytem di pengolahan limbah, program energy saving dan lain sebagainya yang nantinya bisa dihargai dan memiliki nilai jual kepada negara lain yang membutuhkan. 

Sementara kondisi saat ini, penurunan GHG dan proyek CDM merupakan langkah paling tepat ditempuh untuk menurunkan biaya operasional yang lebih hemat, terukur dan mendukung pembangunan berkelanjutan. 

Engineering Controller AEP Group, Saut Simanjuntak mengatakan, CDM merupakan suatu proyek yang mempertimbangkan lingkungan atau mengurangi potensi pencemaran lingkungan. Artinya dalam kegiatan ini akan dibuat sebuah proyek dengan mekanisme pembangunan yang bersih. 

"Yang kita bangun nanti tangki pengolahan limbah. Dimana limbah cair dari PKS ini akan diolah dan kita keluarkan gasnya. Karena gas ini lah yang sebenarnya membuat masalah di lingkungan. Dan akibat gas itu tidak di olah selama ini dampaknya adalah timbul gas rumah kaca (GHG) atau pemanasan global," ungkapnya.

Ditambahkan Saut Simanjuntak, output dari pengolahan gas pada limbah cair PKS ini sendiri nantinya akan menjadi sebuah natural gas atau energi terbarukan. Selanjutnya natural gas itu nanti bisa dijual ke sejumlah pihak seperti unilever untuk diolah kembali menjadi produk seperti gas LPG atau produk sejenisnya. 

"Ini harus kita sosialisasikan kepada pemangku kepentingan di wilayah kita. Supaya mereka ikut serta mendukung dan mengambil bagian dalam membina lingkungan dunia untuk keperluan anak cucu kita kedepan," pintanya.

Saut Simanjuntak berharap, karena ini merupakan bagian dari tekhnologi transfer dari luar negeri. Maka poin pertama yang akan di dapat adalah pengetahuan masyarakat akan bertambah dan nilai jual dari pengolahan energi ini sangat tinggi. Dan sejauh ini beberapa industri lain sudah mulai merealisasikan proyek ini. 

"Industri lain sudah ada yang menjalankannya, tapi metode yang mereka pakai dengan cara membakar. Kalau kita ini akan memanfaatkannya menjadi sebuah produk energi terbarukan yang bisa kita jual. Namun cara-cara yang akan kita gunakan sangat ramah lingkungan," tegasnya.

Terpisah EHS Sustainability dan EA Manager, Balintang Simanjuntak menambahkan, jika dalam kegiatan ini nantinya dibutuhkan SDM untuk bergabung di dalam pelaksanaan proyek CDM. Maka manajemen perusahaan akan berusaha mengakomodir kebutuhan itu dengan mengutamakan peran masyarakat yang ada di wilayah penyangga perusahaan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: