Mobil vs Motor, Karyawan Tambang Tewas Ditempat

Mobil vs Motor, Karyawan Tambang Tewas Ditempat

Diduga saking kencangnya tabrakan, membuat korban masuk ke kolong mobil--

ULOK KUPAI RU.ID - Aris Catur, warga Desa Air Putih (SP2), Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS), Bengkulu Utara, salah satu karyawan di perusahaan pertambangan batu bara (BB) PT BBS meregang nyawa setelah terlibat kecelakaan. Korban dinyatakan meninggal dunia setelah kendaraan roda dua yang dikendarainya bertabrakan dengan salah satu mobil truck workshop atau bengkel milik perusahaan PT CMS pada Jumat (26/8) sekira pukul 06.30 WIB pagi tadi. 

Atas kejadian itu, korban beserta kendaraan roda dua yang dikendarainya sempat masuk ke dalam kolong mobil dan menyebabkan korban mengalami luka serius hingga mengakibatkan korban meninggal dunia di lokasi kejadian.

"Korban langsung meninggal di TKP," ungkap salah satu sumber kepada RadarUtara.ID.

Diungkapkan sumber ini, kronologis kejadian bermula saat korban hendak masuk ke wilayah pertambangan tempat ia bekerja. Korban yang mengendarai motornya datang dari arah Desa Air Putih. Kebetulan di wilayah jalan simpang tiga jalur houling PT Titan Wijaya di wilayah IUP PT FK, terdapat sebuah kendaraan truck milik PT CMS yang sedang standby mengikuti jalannya kegiatan PT CMS yang berlangsung di sekitar persimpangan. 

BACA JUGA:Kasus DBD, Desa Air Putih Masih jadi Pantauan

BACA JUGA:Parah! Mantan Kades di Bengkulu Utara Ini Bawa Kabur Dana BLT Rp 214 Juta

"Sampai di simpang tiga itu lah terjadi tabrakan antara dua kendaraan ini. Korban dan kendaraannya langsung masuk ke dalam kolong mobil dan membuat korban meninggal di tempat," bebernya.

Diakui sumber ini, aktivitas di jalur houling PT Titan Wijaya yang ada di simpang tiga yang menghubungkan wilayah pertambangan milik PT Titan Wijaya dan PT BM itu memang setiap hari cukup padat dengan aktivitas kendaraan milik perusahaan. Sehingga seluruh kendaraan yang melintas di persimpangan itu harus waspada dan berhati-hati.

"Jalan itu juga digunakan warga untuk mengangkut hasil perkebunan, jalur karyawan menuju pertambangan dan menjadi jalur seluruh angkutan perusahaan beraktivitas. Sehingga sangat ramai aktivitas jalan itu. Tidak ada rambu di sekitar jalan itu yang bisa membuat pengendara waspada. Makanya seluruh kendaraan yang lewat disana harus hati-hati. Kalau tidak hati-hati kejadiannya ya seperti ini. Terjadi kecelakaan dan timbul korban jiwa," pungkasnya.

BACA JUGA:Dikbud Provinsi Bengkulu Akan Panggil Kepsek SMAN 07 Bengkulu Utara

Sayangnya hingga berita ini dirilis. Kades Air Putih, Bambang Syahrial, belum dapat dihubungi dan mendapatkan keterangan detil terkait korban meninggal dunia dalam insiden kecelakaan yang merupakan warga di desanya itu. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: