Ditegur DLH, PT KSM Bergegas Lakukan Pembenahan

Ditegur DLH, PT KSM Bergegas Lakukan Pembenahan

Alat berat sedang melakukan pengerukan kolam limbah yang dangkal. --

MUKOMUKO RU.ID- Setelah mendapat teguran dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mukomuko, perusahaan pabrik pengolahan minyak mentah atau CPO milik PT Karya Sawitindo Mas (KSM), Desa Tanjung Alai, Kecamatan Lubuk Pinang, bergegas melakukan pembenahan sebagai upaya antisipasi terjadinya pencemaran lingkungan. Selasa (23/8), perusahan tersebut telah menurunkan alat berat jenis eksavator untuk melakukan pengerukan kolam limbah yang mengalami pendangkalan.

Pengerukan sudah kita lakukan dengan menggunakan alat berat,” kata Asisten Kepala (Askep) PT KSM, Robert Indrianto, Selasa (23/8).

Ia menjelaskan, perusahaan akan tetap menjalankan dan melaksanakan catatan – catatan tim dari DLH Mukomuko. Kedepan pihaknya akan lebih teliti dan hati-hati dalam pengelolaan limbah industri agar tidak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Yang jelasnya, perusahaan tidak memiliki niat melakukan pencemaran dengan membuang limbah ke sungai. Dan itu sudah menjadi komidmen kami di perusahaan ini. Mudah – mudahan saja pengerukan kolam limbah yang sedang kami lakukan sekarang dapat diselesaikan dengan cepat,” harap Robert.

Terpisah, Kepala DLH Kabupaten Mukomuko, M. Rizon, S.Hut, M.Si ketika dikonfirmasi sangat mengapresiasi positif langkah cepat perusahaan melakukan pembenahan atas teguran yang diberikan tim dari DLH. Rizon juga mengakui, pada saat tim turun ke lapangan didampingi Kades dan perangkat Desa Tanjung Alai, menemukan fakta – fakta yang seharusnyandapat diantisipasi oleh perusahaan sebagai upaya pencegahan terjadinya pencemaran lingkungan.

Tim melihat dengan kasat mata, terjadinya pendangkalan semua kolam limbah, sehingga air limbah melimpah keluar dan masuk ke parit menuju sungai khususnya pada kolam limbah nomor 6,” ujarnya.

Selain itu, tim juga menemukan air cucian pabrik masuk ke kolam sedimentasi yang sudah dangkal sehingga ketika hujan meluber keluar masuk parit menuju Sungai Kukun. Tidak hanya itu, tim juga menemukan janjangan kosong atau jankos masih menumpukdan air lindirnya sangat bau, termasuk drainase sekitar pabrik sangat buruk dan kotor, serta kebersihan lingkungan pabrik sangat buruk. 

Dan catatan – catatan ini saya harapkan cepat ditindaklanjuti perusahaan. Dan kedepanya, saya juga berharap agar pihak perusahaan lebih hati-hati dan jeli terhasap pengelolaan limbah yang mereka hasilkan. Dengan begitu, konflik masyarakat pun dapat diminimalisir,” pungkasnya. (**)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: