Dua Minggu Cuaca Buruk, Transportasi Pulau Enggano jadi Keluhan

Dua Minggu Cuaca Buruk, Transportasi Pulau Enggano jadi Keluhan

Warga Pulau Enggano saat mengangkut hasil bumi dari pulau ini--

ENGGANO RU.ID - Sebagai salah satu pulau terluar yang dimiliki oleh Kabupaten Bengkulu Utara (BU), Kecamatan Enggano memang memiliki seribu kisah. Teranyar, warga setempat yang merupakan petani kecil mengeluhkan sarana transportasi yang sudah dua minggu ini cukup menyulitkan mereka untuk mengangkut hasil bumi dan berakibat pada menurunnya pemasukan warga di Pulau Enggano.

Hal ini dikarenakan Kapal Perintis Sabut Nusantara 52 yang biasa mengangkut hasil bumi warga, saat ini tengah memasuki masa perawatan atau docking. Sementara, transportasi yang ada saat ini hanya Kapal Ferry, yang menerapkan aturan dilarang menitip barang secara eceran serta ada pembatasan jumlah barang yang bisa diangkut dari dan ke Pulau Enggano.

"Kondisi ini sudah terjadi hampir dua pekan ini, sehingga berimbas dengan hasil bumi warga yang membusuk karena tidak bisa dijual ke luar Pulau Engano," ungkap Siti warga Dusun Pal 4, Desa Kaana.

Diakui Siti, Kapal Ferry Pulo Tello tidak bisa melayani penitipan barang secara curah seperti kapal perintis. Jikapun misal ada 1 truk atau mobil pengangkut hasil bumi yang melebihi muatan yang telah ditetapkan, maka kendaraan tersebut tidak diperbolehkan masuk ke dalam kapal. Dirinya sangat berharap ada kebijakan dari pihak kapal untuk membantu para petani kecil yang ada di Pulau Enggano.

BACA JUGA:Inspektorat Bengkulu Utara Sudah Periksa Kades Lebong Tandai

BACA JUGA:Innalillahi, Ngecas HP, Warga Penurunan Bengkulu Tewas Kesetrum

"Seperti itulah kondisi yang ada, karena kita kelompok petani kecil makanya cukup kesulitan," tambahnya.

Menanggapi keluhan masyarakatnya, Camat Enggano, Susanto, S.Pd mengaku akan berkoordinasi dengan Pemkab BU dan juga DPRD terkait jalan keluar dari persoalan tersebut. 

"Secepatnya kita akan melakukan koordinasi dengan Pemkab BU," ungkap Camat. 

Untuk informasi, proses Docking Kapal Perintis dijadwalkan akan berlangsung selama 28 hari kedepan. Sedangkan aturan terkait jumlah kendaraan yang boleh diangkut oleh Kapal Ferry Pulo Tello hanya 12 Truk dan 8 mobil Pick up, yang cukup menurun jika dibandingkan tahun kemarin yang bisa maksimal 16 truck pengangkut hasil bumi.

BACA JUGA:Pakai Gerinda, Warga Suka Makmur Tewas Kesetrum

Ditambah lagi saat ini cuaca di Lautan Enggano juga kurang bersahabat, sehingga menyebabkan Kapal Ferry Pulo Tello hanya berangkat 1 kali dalam seminggu atau tergantung kondisi cuaca. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: