DPK Bangun Literasi Masyarakat Berbasis Inklusi Sosial

DPK Bangun Literasi Masyarakat Berbasis Inklusi Sosial

--

BENGKULU RU.ID- Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu melaksanakan Focus Group Discussion (FGD) dengan tema "Membangun Literasi Masyarakat Melalui Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial" yang bertempat di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, Jumat (30/7/2022).

Focus Group Discussion yang di buka oleh Kabid Pengembangan Perpustakaan dan Pembudayaan Kegemaran Membaca M. MUltazan, S.Pd, M.Pd. Dalam FGD tersebut di ikuti oleh seluruh Pustakawan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Bengkulu, dengan Narasumber Eko Pranoto, S.Sos.

"FGD sendiri merupakan tahapan diskusi yang harus dilaksanakan, apalagi terkait membangun literasi yang tentunya membutuhkan banyak tahapan," jelas Kepala DPK Provinsi Bengkulu, H Meri Sasdi, M.Pd.

Tujuan umum dari FGP adalah untuk menyamakan setiap persepsi atau suatu isu maupun topik atau minat tertentu. Yang pada akhirnya akan melahirkan kesepakatan dan pengertian baru terkait isu yang sedang dibahas, dalam FGD kali ini membahas tentang Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial.

Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial merupakan wujud perpustakaan sebagai pembelajaran sepanjang hayat. Di mana perpustakaan bukan hanya sebagai pusat sumber informasi tetapi lebih dari itu sebagai tempat mentrasformasikan diri sebagai pusat sosial budaya dengan memberdayakankan dan mendemokratisasi masyarakat dan komunitas lokal, dalam upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat.

“Perwujudan transformasi tersebut dapat diwujudkan peran perpustakaan sebagai pusat ilmu pengetahuan, pusat kegiatan masyarakat, pusat kebudayaan, dan wadah memfasilitasi masyarakat untuk mengembangkan potensi,” jelas Narasumber Eko Pranoto.

Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial bertujuan memperkuat peran perpustakaan umum dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sehingga kemampuan literasi meningkat yang berujung peningkatan kreativitas masyarakat dan menipiskan kesenjangan akses informasi.

"Harapanya dengan adanya transformasi perpustakaan berbasis inklusi sosial ini bisa terus menumbuhkan minat baca semua masyarakat," pungkasnya. (tux/prw)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: