Kasus PMK Bertambah, Puskeswan Butuh Obat-obatan

Kasus PMK Bertambah, Puskeswan Butuh Obat-obatan

DOK - Petugas Puskeswan Putri Hijau melakukan pengobatan ternak sapi yang bergejala PMK, beberapa waktu lalu.--

22 Ekor Ternak Dikarantina

PUTRI HIJAU RU.ID - Kasus PMK di wilayah kerja Puskeswan Putri Hijau terus bertambah. Total hingga Senin (11/7) kemarin, ada 15 kasus yang berhasil diidentifikasi dan dalam penanganan oleh petugas Puskeswan Putri Hijau. 15 kasus itu diantaranya tersebar di Kecamatan Putri Hijau dan Kecamatan Marga Sakti Sebelat. 

"Hari ini (kemarin, Red) tambah 4 kasus, total sekarang ada 15 kasus hewan ternak jenis sapi yang bergejala PMK," ungkap Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt.

Diakui Eri, dari 15 kasus hewan ternak yang bergejala PMK, 11 ekor diantaranya sudah membaik atau pulih sedangkan 4 ekor ternak yang lainnya, masih dalam perawatan intens oleh petugas.

"Yang sudah mulai sembuh, kita pacu terus dengan pengobatan," terangnya.

Diungkapkan Eri, untuk menekan laju penyebaran virus PMK, petugas justru membutuhkan suport dari sisi kebutuhan stock obat-obatan beserta peralatan medisnya, ketimbang vaksin. Karena khusus untuk vaksin, hampir seluruh wilayah radius 10 Km dari lokasi kasus awal sudah tervaksin semuanya dan dianggap sudah cukup. 

"Justru yang kami butuhkan sekarang obat-obatan. Bukan vaksinnya. Kalau untuk vaksin semua wilayah yang harus kita vaksin sudah kita vaksin. Sekarang, ini kita fokus pengobatan dan mengupayakan pemulihan kepada ternak yang sedang sakit atau bergejala agar sembuh," tandasnya.

Dikatakan Eri, ada beberapa jenis obat-obatan yang ia butuhkan dan membutuhkan suport dari pemerintah. Diantaranya adalah obat anti biotik, penurun panas, vitamin untuk anti bodi dan obat luar. 

"Jatah obat dari dinas ada tapi kita butuh tambahan. Harapan kami, ternak yang belum sempat bergejala bisa kita beri vitamin anti bodi. Supaya tahan dan tidak sampai bergejala. Yang kita perlukan adalah tambahan obat-obatan," pintanya.

 

22 Ekor Ternak Dikarantina

HINGGA berita ini diturunkan, dilaporkan sudah ada 3 ekor hewan ternak sapi yang terkonfirmasi positif terpapar virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di wilayah Kabupaten Bengkulu Utara (BU). 1 ekor sudah langsung dieksekusi dan 2 ekor lainnya dilaporkan dalam keadaan sehat serta sudah dikarantina. Namun teranyar, dilaporkan ada penambahan 22 ekor sapi yang diduga terjangkit virus PMK dan sudah langsung dikarantina. 

"Ada penambahan jumlah sapi yang dikarantina namun kami pastikan bukan hewan kurban," jelas Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan (DTPHP) BU, Kuasa Barus, S.Pt.

Kasus PMK ini, seharusnya menjadi salah satu perhatian serius dari pemerintah karena ditakutkan bisa mengganggu kestabilan perekonomian dari sektor peternakan. Salah satunya dengan mengupayakan penambahan jumlah dosis vaksin PMK untuk hewan ternak, sebagai langkah pencegahan penyebaran virus lebih luas lagi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: