Tekan Penyebaran PMK, Kandang Ternak Disemprot Disinfektan
DOK/RU - Penyemprotan disinfektan di kandang ternak. Tampak Petugas kesehatan saat memeriksa kondisi ternak milik warga.--
Kasus PMK Bertambah
BENGKULU RU.ID - Dalam operasi Aman Nusa II, personil polisi bekerjasma dengan TNI dan Dinas Peternakan menyemprot disinfektan di kandang hewan ternak milik masyarakat. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Bengkulu, Kombes Pol. Sudarno, S.Sos, MH, Jum'at (8/7).
"Penyemprotan disinfektan pada kandang hewan ternak ini kita lakukan secara serentak. Tujuannnya untuk memutus mata rantai penularan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang bisa menyebar melalui udara terhadap herwan ternak masyarakat," ungkap Sudarno.
Menurutnya, upaya ini termasuk dalam agenda Operasi Aman Nusa II yang digelar Polri dalam pencegahan penyebaran penyakit PMK pada hewan ternak. Sebanyak 18 kegiatan dilaksanakan 110 personel gabungan baik TNI, Polri dan Dinas Peternakan.
“Penyemprotan kita lakukan di kandang-kandang hewan ternak milik masyarakat yang tersebar di 10 kabupaten/kota dalam wilayah Provinsi Bengkulu ini. Dengan upaya ini kita berharap penyebaran PMK bisa ditekan, apalagi jelang hari raya Idul Adha," katanya.
Lebih jauh dikatakannya, tak hanya melakukan penyemprotan cairan disinfektan, pihaknya juga terus memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat terkait ciri-ciri dan langkah awal apabila mendapati hewan ternaknya terjangkit PMK.
"Sehingga penanganan dini bisa segera dilakukan," singkatnya.
Kasus PMK Bertambah
SEMENTARA itu, kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak di Kabupaten Mukomuko, terus bertambah. Sebelumnya, ada tiga hewan ternak milik warga di wilayah Kecamatan Penarik, dinyatakan positif PMK. Yakni dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Dan data terbaru sebanyak lima ekor jenis sapi dinyatakan positif PMK di wilayah Kecamatan Lubuk Pinang.
“Sebanyak lima ekor sapi positif PMK. Total hewan ternak diserang PMK sebanyak 8 ekor,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT.
Ia juga menjelaskan, saat ini pihaknya tidak lagi mengambil sample,tapi petugas dokter hewan bisa langsung mendeteksi ciri-ciri dan gejala mengarah ke PMK. Hewan ternak positif PMK itu dikarantina, diobati, termasuk memberikan edukasi kepada peternak dan masyarakat sekitar.
“Petugas Puskeswan, terus memberikan imbauan agar penyakit yang sudah mewabah ini tidak harus membuat kita takut. Kami sudah melakukan penanganan dan antisipasi untuk menghindari penyakit ini menyebar lebih luas,” katanya.
Ia juga menyampaikan, penjualan hewan ternak hingg dibawa keluar daerah tidak terganggu. Asalkan hewan ternak tersebut telah dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan. Dan dipastikan tidak ada gejala maupun ciri-ciri mengarah ke PMK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: