Vaksin Radius 10 Km, Pemda Harus Berikan Jaminan

Vaksin Radius 10 Km, Pemda Harus Berikan Jaminan

DOK/RU - Petugas Keswan terus melakukan upaya pencegahan dan penanganan terhadap serangan PMK yang menghantuai peternak di daerah ini. --

PMK Se-Provinsi Tembus 1.182 Ekor

PUTRI HIJAU RU.ID - Hasil laboratorium B Vet Lampung menyatakan, sampel dua ternak sapi milik warga di Desa Air Petai Kecamatan Putri Hijau (PH) dinyatakan positif terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Diakui Kepala Puskeswan Putri Hijau, Eri Zull, S.Pt, saat pengambilan sampel, kedua ternak sapi warga ini sudah sakit. Pengambilan sampel dilakukan oleh tim peternakan yang didampingi langsung oleh dokter hewan, langsung melakukan penanganan dan beberapa hari terakhir, kedua ternak itu sudah membaik. 

"Kedua ternak yang dinyatakan positif PMK itu, sudah berangsur membaik dan belum kita temukan kasus kematian," ungkap Eri.

Ditegaskan Eri, sejak hasil laboratorium dari B Vet Lampung ini dirilis, tindakan telah dilakukan diantaranya koordinasi dengan pemerintah desa untuk melakukan penyemprotan kandang menggunakan disinfektan secara rutin. Kemudian, pembatasan mobilisasi ternak dan meminta seluruh masyarakat agar melapor kepada petugas Puskeswan bila ditemukan kasus baru. 

"Termasuk pengobatan untuk ternak yang sakit juga kita lakukan," terangnya.

Lanjut Eri, untuk mencegah penyebaran penyakit, vaksinasi ternak yang memiliki radius 10 Km dari titik ditemukan kasus, telah dilakukan. Desa-desa yang menjadi fokus dalam sasaran vaksin dengan jumlah yang terbatas ini meliputi Desa Karya Jaya, Desa Karya Pelita dan Desa Suka Makmur Kecamatan Marga Sakti Sebelat (MSS). 

"Alhamdulillah, berkat dukungan dari DTPHP BU dengan menurunkan tim, berikut stock vaksin dan sapras lainnya. Didampingi pula oleh jajaran TNI-Polri serta Pemdes, vaksinasi berjalan lancar. Terdapat 284 ekor ternak berhasil divaksin, 100 dosis vaksin yang tersisa, hari ini (kemarin, Red) kita salurkan untuk kegiatan vaksinasi ternak di Kecamatan Ketahun," pungkasnya.

Disinggung soal stock vaksin di DTPHP BU maupun Puskeswan Putri Hijau, Eri mengakui, masih kurang dan belum mampu mengakomodir seluruh ternak di BU. Kekurangan vaksin itu kata Eri, sudah diusulkan ke pihak terkait. 

"Untuk tahap awal, kita Puskeswan Putri Hijau dapat jatah 500 dosis vaksin dan sudah kita laksanakan di Kecamatan MSS dan Kecamatan Ketahun. Karena kasus pertama terjadi di Desa Air Petai Putri Hijau, sesuai dengan petunjuk vaksinasi yang harus dilakukan dalam radius 10 Km dari titik kasus yang boleh divaksin. Sisa kekurangan vaksin sudah kita usulkan," tandasnya. 

Terpisah, anggota DPRD BU dari Dapil IV, Ir Rizal Sitorus, mendesak Pemkab BU melalui DTPHP BU agar tanggap dan serius dalam menangani kasus PMK yang masuk di Kecamatan Putri Hijau ini. Rizal mendesak, vaksinasi menjangkau seluruh ternak milik masyarakat di BU khususnya enam kecamatan di wilayah Ketrina. 

"Segera ditangani secara serius, DTPHP BU beserta jajarannya, kami minta bisa dioptimalkan sesuai jumlah ternak milik masyarakat di setiap wilayah kecamatan. Jangan hanya fokus pada ternak yang sakit saja," desaknya.

Lebih jauh Rizal meminta DTPHP BU agar dapat menambah jumlah kuota dosis vaksin yang dibutuhkan untuk menjangkau seluruh ternak di wilayah kerjanya. 

"Stock vaksin harus dipenuhi sesuai jumlah sasaran. Jangan sampai ada ternak milik masyarakat yang terlewatkan karena serangan virus PMK ini memiliki dampak yang cukup luas bagi masyarakat," demikian Rizal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: