Dua Lokasi Jadi Sasaran Pendaratan Nelayan

Dua Lokasi Jadi Sasaran Pendaratan Nelayan

Kapal Nelayan--

PUTRI HIJAU RU.ID - Diakui Camat Putri Hijau, Ricky Wijaya, S.STP, M.Ap, upaya pengalihan tempat pendaratan kepada nelayan di Desa Kota Bani masih berproses dan sedang diupayakan. Diakui Camat, belum ada satu pun lokasi yang telah disepakati untuk menjadi tempat pendaratan bagi nelayan di Desa Kota Bani.

Dua lokasi yang menjadi rujukan atau sasaran sebagai lokasi pendaratan nelayan masih dalam tahap kaji ulang. Baik itu lokasi yang ada di pesisir Pantau Indah maupun lokasi lama yang ada di belakang Kantor Pos Putri Hijau. 

"Kita masih bersama-sama mengusahakan lokasi lama di belakang Kantor Pos Putri Hijau," terang Camat.

Khusus lokasi di belakang Kantor Pos, kata Camat, masih membutuhkan tahapan yang lebih serius dan melibatkan beberapa pihak. Ini dikarenakan lokasi pendaratan lama yang ada di Kantor Pos kondisinya sudah tergerus abrasi dan tidak memiliki daratan yang memungkinkan bagi nelayan untuk beraktivitas. 

"Kalau mau tetap di belakang Kantor Pos. Harus dibuat jalan atau daratan baru. Sementara lahan yang dimiliki BKSDA sekarang tinggal sedikit lagi. Sisanya adalah tanah masyarakat. Kalau tetap disitu maka harus ada ganti rugi kepada tanah masyarakat. Tahapan inilah yang sekarang sedang kita kembalikan kepada PT Titan. Kalau perusahaan sanggup menganti rugi tanah masyarakat. Artinya pendaratan nelayan masih bisa kita usahakan di belakang Kantor Pos," bebernya.

Di sisi lain, masih Camat, bila dari tahapan yang sedang diupayakan kepada lokasi di belakang Kantor Pos, ini tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan. Maka opsi kedua lokasi pendaratan nelayan bisa dialihkan ke pesisir Pantai Indah. Dan ketika memang nantinya nelayan sepakat untuk dipindahkan ke areal Pantai Indah. Maka perusahaan akan tetap membantu apa yang menjadi kendala nelayan dalam menempati lokasi tersebut. 

"Opsi kedua sesuai hasil mediasi di Polres, kita gunakan Pantai Indah. Apapun yang jadi kendala nelayan disana nanti akan dibantu perusahaan," imbuhnya.

Lebih jauh Camat menegaskan, dari dua opsi ini akan diputuskan melalui forum musyawarah tingkat kecamatan yang rencanannya akan digelar usai pelaksanaan Pilkades serentak.

"Lebih pastinya mana lokasi yang akan kita gunakan untuk tempat pendaratan nelayan. Semua akan kita diskusikan dalam musyawarah tingkat kecamatan yang akan kita gelar usai Pilkades nanti. Dalam forum diskusi, itu kita akan libatkan nelayan, desa, dinas perikanan dan perusahaan," demikian Camat.(sig)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: