Rawan Konflik, Minta Kaji Ulang Latpur Brimob

Rawan Konflik, Minta Kaji Ulang Latpur Brimob

SIGIT/RU - Sosialisasi rencana kegiatan latihan Brimob di PT Agricinal bersama lima desa penyangga di Mapolsek Putri Hijau, kemarin.--

PUTRI HIJAU RU.ID - Dinilai rawan menimbulkan konflik, sejumlah desa penyangga PT Agricinal-Sebelat Kecamatan Putri Hijau, meminta kepada pihak terkait agar mempertimbangkan dan mengkaji ulang, rencana Latihan Tempur (Latpur) personel Brimob di lahan HGU PT Agricinal-Sebelat. Usulan itu disampaikan Plh Kades Pasar Sebelat, Luki Lamanda, S.KM dalam kegiatan sosialisasi rencana kegiatan latihan tempur Satuan Brimob Bengkulu di Mapolsek Putri Hijau, kemarin. 

Luki menegaskan, rencana memusatkan kegiatan latihan tempur Satuan Brimob di PT Agricinal meski dikaji mendalam dan dipertimbangkan dari berbagai aspek.

"Permasalahan HGU PT Agricinal dengan desa penyangga, belum tuntas 100 persen. Kehadiran Satuan Brimob di wilayah perusahaan, kami khawatirkan bakal menimbulkan ketegangan antara perusahaan, aparat dan masyarakat," terang Luki.

Dikatakan bahwa, kehadiran Satuan Brimob di lingkungan perusahaan, menimbulkan dugaan akan dimanfaatkan oleh perusahaan untuk melakukan aktivitas atau kepentingan perusahaan dalam melanjutkan perpanjangan HGU. Sehingga Luki mendesak jajaran terkait khususnya managemen PT Agricinal, agar membuat pernyataan jika kegiatan latihan tempur itu, benar-benar dilaksanakan. 

"Kita khawatir, disela kegiatan Satuan Brimob itu, perusahaan melakukan pemasangan patok terkait proses perpanjangan HGU tanpa melibatkan desa. Kami minta, sebelum kegiatan dimulai, perusahaan dapat membuat pernyataan bahwa tidak akan melakukan aktivitas apapun khususnya terkait proses perpanjangan HGU selama kegiatan Brimob itu berlangsung," imbuhnya.

Luki menambahkan, kegiatan latihan tempur ini patut dievaluasi karena wilayah sekitar HGU PT Agricinal, terdapat kegiatan masyarakat atau padat penduduk.

"Idealnya mereka (Satuan Brimob) bisa melaksanakan kegiatan latihan di lokasinya sendiri yang sudah ada di PT Pamor Ganda. Bukan kita tidak senang atau menerima kehadiran Brimob tapi dengan situasi saat ini, rencana tersebut dapat dievaluasi atau dipertimbangkan ulang," desaknya.

Lebih jauh Luki berharap, dalam waktu dekat atau tepatnya, sebelum kegiatan Satuan Brimob dimulai, perusahaan diminta membuat pernyataan seperti yang dikehendaki oleh desa penyangga.

"Kita tunggu sikap perusahaan dalam merespon tuntutan atau usulan yang sudah kita sampaikan itu. Jika perusahaan berani menjamin, tidak akan ada kegiatan apapun sesuai surat pernyataan yang sudah kita sampaikan. Artinya, kegiatan tersebut murni, tidak ada kepentingan perusahaan," tandas Luki.(sig)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: