Tak Ditemukan Kasus Malaria

Tak Ditemukan Kasus Malaria

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM--

MUKOMUKO RU.ID - Petugas kesehatan di Puskesmas maupun di RSUD Mukomuko, tidak menemukan kasus malaria yang menyerang warga. Kabar baiknya, kasus ini tidak ada sejak dua tahun lalu. Meski demikian, warga tetap harus selalu waspada. Terlebih sekarang, wilayah ini memasuki pergantian musim dari panas ke hujan. Kondisi itu sangat memungkinkan untuk berkembang biak nyamuk malaria. 

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Mukomuko, Bustam Bustomo, SKM, mengimbau masyarakat agar selalu menjaga kesehatan baik di dalam maupun di lingkungan rumah. Upayakan di lingkungan perumahan tidak ada air hujan yang menggenang. Pasalnya, genangan air itu bisa dijadikan tempat berkembangnya berbagai nyamuk.

“Bukan hanya malaria, tetapi demam berdarah dengue (DBD) juga bisa berkembang di air itu. Makanya saya selalu imbau supaya masyarakat dapat menjaga kebersihan lingkungan dengan baik. Alhamdulillah, saat ini gak ada kasus malaria,” kata Bustam.

Dengan tidak adanya kasus malaria ini, sambung Bustam, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mukomuko mendapatkan penghargaan sertifikat bebas malaria dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Sertifikat itu diberikan langsung Menteri Kesehatan (Menkes) diwakili Direktur Jendral (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), DR. Dr. Maxi Rondonuwu, DHSM, MARS pada puncak kegiatan Hari Malaria Sedunia di Sirkuit Internasional Mandalika Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), beberapa waktu lalu.

“Label bebas malaria ini didapat, setelah tim dari Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, melakukan assesment eliminasi malaria ke masing – masing Puskemas akhir tahun 2021 lalu. Ada sejumlah indikator yang dinilai untuk mendapatkan label eliminasi malaria tersebut,” ungkapnya.

Adapun indikator tersebut diantaranya, annual parasite incidence kurang dari 1/1.000 penduduk, slide positive rate kurang dari 5 persen, dan tidak ada kasus indigenous. Sejumlah indikator itu harus dipertahankan selama tiga tahun berturut – turut. Kabar baiknya, Kabupaten Mukomuko mampu mempertahankan sejumlah indikator itu sejak tahun 2019 lalu. Sehingga di tahun ini, menjadi tahun baik untuk mendapatkan label bebas malaria. 

“Label ini kita dapatkan setelah tim assesment melaksanakan sidang di Jakarta. Dari hasil sidang, Kabupaten Mukomuko dinyatakan memenuhi syarat dan lolos mendapatkan label bebas malaria. Dan kami juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama – sama mempertahankan daerah ini bebes malaria,” pungkasnya. (rel)

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: