Dibobol PMK, Tiga Ternak Dinyatakan Positif
YUDI/RU - PMK masuk Mukomuko, petugas perketat penjagaan dan melakukan pemeriksaan kesehatan ternak milik warga.--
MUKOMUKO RU.ID - Pemkab Mukomuko, telah berupaya melakukan pencegahan terhadap masuk dan menularnya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) menyerang pada ternak warga di daerah ini. Bahkan Pemkab Mukomuko, sudah membentuk Satuan Tugas (Satgas) PMK untuk melaksanakan penjagaan ketat di pos cek poin perbatasan Mukomuko – Padang Sumatera Barat (Sumbar), termasuk menjaga jalan pintas atau jalan tikus di dua titik yaitu Desa Sumber Makmur SP dan Desa Rawa Bangun SP 10. Namun naasnya, PMK yang tidak diharapkan, justru masuk di Mukomuko.
Sebanyak tiga ternak milik warga di wilayah Kecamatan Penarik, informasinya dinyatakan positif PMK. Diantaranya dua ekor sapi dan satu ekor kambing. Kebenaran ini disampaikan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT kemarin.
“Ada ternak terindikasi tekena virus PMK dan sudah dilakukan uji sample. Kami sudah mendapatkan hasil lep via WhatsApp (WA) petugas leb, dan itu hasilnya positif. Namun untuk hasil leb bentuk fisik, kami belum menerima,” kata Apriansyah.
Dengan ditemukan, kasus PMK menyerang ternak milik warga di daerah ini, pihaknya mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan kondisi itu. Sebab karena kasus ini, baru ditemukan di satu titik dalam wilayah desa. Pihaknya juga mengaku sudah melakukan penagana – penganan, Bahkan penanganan itu dilakukan sebelum sample dikirim. Misalnya melaksanakan karantina terhadap ternak yang diindikasi PMK, mengobati ternak, termasuk memberikan edukasi kepada peternak dan masyarakat sekitar.
“Melalui Puskeswan, kami terus memberikan imbauan agar penyakit yang sudah mewabah ini tidak harus membuat kita takut. Karena yang baru kita lihat ciri-ciri atau potensi PMK. Wakaupun hasil lebnya nanti positif, kami sudah melakukan penanganan dan antisipasi untuk mengindari penyakit ini menyebar lebih luas,” ujarnya.
Bidang Peternakan dan Kesrhatan Hewan, katanya, tetus berkoordinasi dengan dokter hewan untuk mekakukan antisipasi dan melakukan mitigasi terhadap potensi yang akan timbul dari kasus ini. Pertama, langkah kedepan akan lebih memperketat penjagaan di pos cek poin, kemudian mengawasi ketat ternak yang sudah masuk di daerah ini. selain itu pengawasan ketat terhadap pelaksanaan pemotongan hewan di saat Idul Adha nanti.
“Kita juga akan mengatasi, bagaimana ternak yang masuk di daerah ini bisa di karantina selama 14 hari. Supaya terpantau, ada potensi terserang virus PMK atau tidak. Selain itu, diimbau kepada panitia kurban agar dapat memeriksakan teraknya sebelum pemotongan dilaksanakan,” demikian Apriasyah. (rel)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: