Harga TBS Sawit Naik Turun

Harga TBS Sawit Naik Turun

APRIANSYAH ST--

SEMENTARA itu, di Kabupaten Mukomuko, harga tandan buah segar (TBS) sawit yang dibeli oleh perusahaan pengolah minyak mentah atau crude palm oil (CPO) tidak menentu alias gonjang ganjing naik turun. Sabtu (25/6), harga sawit sempat turun drastis dengan harga terendah mencapai Rp 670 per kilo, dan tertinggi Rp 1.140 per kilo. Namun

Minggu (26/6) kemarin, sejumlah pabrik CPO kembali menaikkan harga pembelian sawit antara Rp 100 – 150 per kilo. Untuk pabrik sawit milik PT Sapta yang beroperasi di Kecamatan Lubuk Pinang, hingga Minggu ini (Kemarin, red) masih membeli buah sawit petani Rp 670 per kilo. Sedangkan PT KSM dari Rp 950 naik menjadi Rp 1.050, PT MMIL dari Rp 970 naik menjadi Rp 1.070, PT SAP Rp 730 naik menjadi Rp 930, PT KAS tetap Rp 1.050, PT DDP Rp 1.000 naik menadi Rp 1.070, PT USM dari Rp 970 naik menjadi Rp 1.120, PT BMK tetap Rp 1.140 dan PT GSS Rp 1.020 naik menjadi Rp 1.130 per kilo.

“Kabar baik bagi petani sawit. Per hari Minggu, harga sawit rata-rata naik. Saat ini harga sawut tertinggi Rp 1.140 dan terendah Rp 670 per kilo. Harga sawit di daerah ini tidak dapat diprediksi sama sekali, sekarang naik dan nanti malam bisa aja turun lagi,” kata Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Apriansyah, ST, MT melalui Fungsional Bidang Perkebunan, Sudiyanto, SP.

Sudiyanto berharap, harga sawit di Kabupaten Mukomuko busa terus merangkak naik. Sebab harga sawit, menjadi salah satu dasar terpuruk dan tidaknya perekonomian masyarakat. Jika sawit murah, dapat dipastikan ekonomi masyarakat akan hancur, begitu juga sebaliknya.

“Selama harga sawit murah, dapat dilihat hampir seluruh pasar tradisional sepi. Dipastikan, pendapatan bagi para pedagang pasar juga menurun drastis. Untuk itu, harapan kami harga sawit bisa kembali melambung agar masyarakat di daerah ini bisa hidup lebih sejahtera,” pungkasnya. (rel)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: